Pembagian Daging Kurban Kini Sering Berupa Rendang, Ini Pendapat Pakar

50 Resep dan Tips Olahan Daging Kurban

Pembagian Daging Kurban Kini Sering Berupa Rendang, Ini Pendapat Pakar

Sonia Basoni - detikFood
Minggu, 10 Jul 2022 11:00 WIB
proses masak rendang
Foto: iStock
Jakarta -

Rendang yang dikenal sebagai sajian populer dari Minang ternyata erat kaitannya dengan budaya pembagian daging kurban di Indonesia. Begini penuturan para pakar.

Selain rasanya yang enak dan penuh rempah, rendang punya keunggulan berupa sifatnya yang awet. Sejak dulu, rendang memang sering dijadikan metode pengawetan daging secara alami oleh banyak orang.

Dijelaskan dalam sesi diskusi online 'Bentang Riwayat Sekerat Rendang' yang diselenggarakan oleh National Geographic Indonesia (07/07), kehadiran rendang erat kaitannya dengan budaya dan tradisi agama Islam di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rendang sebagai (olahan) daging kurban ketika Idul Adha ini cukup populer di Indonesia. Saya pernah baca di beberapa berita, ada lembaga amil zakat dan infak di Sragen, yang menyiapkan 11 ribu kaleng rendang yang diolah dari daging kurban," jelas Asvi Warman Adam, selaku perwakilan dari Pusat Riset Politik - Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRP- BRIN).

Baca Juga: Lihat Reaksi Orang Palestina Saat Cicip Rendang Pertama Kali!" selengkapnya

ADVERTISEMENT

Bukan tanpa alasan mengapa rendang dipilih sebagai cara baru dalam menyalurkan daging kurban ketika Idul Adha.Terlepas dari rasanya yang enak, metode pengolahan rendang yang alami membuat olahan daging ini bisa bertahan lama.

Mbak Tutut Masak Rendang BuntutProses Masak Rendang. Foto: dok. detikFood

"Rendang seperti yang kita tahu jika dimasak hingga kering tanpa kuah atau kalio, itu bisa tahan hingga berbulan-bulan jika disimpan dalam wadah tertutup rapat seperti kaleng. Jadi banyak lembaga amil zakat yang menyalurkan daging kurban dalam bentuk rendang kalengan ini, karena akan lebih awet dalam perjalanan ketika akan disalurkan ke orang-orang yang membutuhkan," sambung Asvi.

Lebih lanjut posisi rendang sebagai makanan awetan alami ini juga dijelaskan oleh pakar kuliner Minang, Reno Andam Suri.

"Rendang itu dulu dijadikan bekalnya orang-orang yang merantau dan bisa awet selama berbulan-bulan. Dulu ukuran daging rendang yang dimasak bukan potongan kecil seperti yang banyak kita temukan sekarang, melainkan bongkahan daging sapi besar. Mungkin beratnya sekitar setengah kilogram atau 500 gram," tutur Reno.

proses masak rendangproses masak rendang Foto: iStock

Setelah itu dimulai proses masak daging sapi dari gulai yang dicampur dengan santan dan aneka bumbu. Kemudian berubah menjadi kalio, sampai kering dan jadi rendang.

"Rendang ini harus benar-benar kering ya kalau mau awet berbulan-bulan. Karena jamur itu baru akan tumbuh jika ada air di dalam daging. Nah rendang yang disimpan ini akan mengeluarkan minyak kelapa yang ada dari dalam santan yang membalut rendang itu. Jadi ini yang bikin rasanya semakin enak dan awet," ungkap Reno yang juga menulis buku 'Rendang: Minang Legacy to The World'.

Jadi kemunculan antara daging rendang dan perayaan Idul Adha di Indonesia cukup berkaitan. Misalnya saja dalamperayaan Idul Adha tahun ini.

Polda Metro Jaya menyalurkan kurban 165 ekor sapi dan 50 ekor kambing yang semua dagingnya akan dibagikan dalam bentuk olahan rendang. Total daging yang akan dimasak menjadi rendang sekitar 11 ton. Semua daging rendang ini akan dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan.


Baca Juga: Bumbu Rendang Jangan Dibuang! Olah Jadi Makanan Enak Ini" selengkapnya




(sob/adr)

Hide Ads