.webp)
Rendang bisa dibuat dari beragam bahan. Namun, secara garis besar rendang Minang punya dua jenis. Rendang darek dan rendang pesisir, meski serupa tapi tak sama.
Sebagai salah satu makanan warisan budaya kuliner Indonesia yang kaya akan cita rasa, rendang punya banyak cerita. Rendang biasa diracik dengan bumbu berbeda di tiap daerah di Sumatra Barat.
Meskipun bisa diracik dari berbagai bahan. Selain daging sapi bisa dipakai dedaunan, potongan singkong, lokam, paru, telur dan lainnya. Namun, rendang di Sumatra Barat dikenal ada dua jenis atau tipe.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama ada rendang darek yang terkenal dengan bumbu hitam pekatnya. Kemudian ada rendang pesisir yang tampil lebih cokelat pekat kemerahan dan dikenal luas oleh banyak orang di luar Sumatera Barat.
Meski serupa tapi tak sama, dua tampilan rendang darek dan pesisir ini ternyata memiliki sejarah panjang hingga muncul dua aliran ini.
Berikut beberapa perbedaa antara rendang darek dan rendang pesisir.
Baca Juga: Jejak Budaya Luso Asia dalam Racikan Rendang Minang" selengkapnya
Tradisi Merantau Orang Minang
 Foto: Getty Images/iStockphoto/LauriPatterson |
Dalam sesi diskusi online 'Bentang Riwayat Sekerat Rendang' yang diselenggarakan oleh National Geographic Indonesia (07/07). Reno Andam Suri, selaku pakar kuliner Minang sekaligus Founder Rendang Uni Farah menjelaskan perbedaannya.
"Dulu rendang itu dikaitkan dengan merantau. Kenapa dikaitkan dengan merantau? Karena dulu orang-orang Minang ini sering merantau, karena mereka ingin mencari kesuksesan jika belum bisa berguna di tanah kelahiran sendiri. Akhirnya mereka merantau ke daerah lain," ungkap Reno, yang menciptakan buku 'Rendang: Minang Legacy to The World'.
Dari merantau ini lah banyak orang Minang yang membawa bekal makanan untuk disantap di perjalanan. Mereka kemudian membuat sajian yang berbalut bumbu dan rempah, yang bisa tahan hingga berbulan-bulan yaitu rendang.
Rendang Darek
 rendang minang Foto: Detikfood |
"Apa yang membedakan rendang darek dan pesisir? Rendang darek ini merupakan rendang dengan bumbu minimalis. Rendang darek ini punya warna yang lebih hitam pekat," ungkap Reno.
Secara garis besar, rendang darek dikenal dengan bumbunya yang berwarna hitam pekat. Pada racikan bumbunya didominasi dengan cabai, jinten hitam dan merica. Cara memasaknya dengan merebus semua bumbu dan daging dengan campuran santan.
Yang termasuk di wilayah darek adalah daerah tua asal Kerajaan Minangkabau. Salah satunya ada Tanahadatar, Limapuluh Kota, Payakumbuh hingga Agam.
Kemudian diaduk secara perlahan hingga kuahnya mengering. Rendang darek memiliki rasa yang jauh lebih ringan dibandingkan dengan rendang persisir. Rasanya agak manis dan ada cecapan pedas dari mericanya.
"Rendang ini lah yang kemudian dibawa menjadi bekal. Saya tidak yakin dulu sudah ada plastik. Jadi kemungkinan besar daging rendang disimpan di dalam wadah kaleng kemudian dimakan sedikit demi sedikit. Karena dulu orang masak rendang itu potongannya besar, bisa seukuran 500 gram, karena untuk dijadikan bekal makanan berbulan-bulan," ungkap Reno.
Rendang Pesisir
 Rendang Padang Foto: iStock |
"Kalau rendang pesisir, lebih banyak penggunaan rempah. Karena di pesisir ini ramai dengan perdagangan, akhirnya banyak pengaruh budaya yang masuk, apalagi untuk mendapatkan rempah-rempah lebih mudah. Bahkan saya pernah telusuri ada orang yang buat rendang pakai 15 rempah lebih. Nah, rendang pesisir ini lah yang berempah dan gurih, yang lebih banyak dikenal oleh orang-orang," sambungnya.
Selain itu perbedaan juga ada pada rasanya. Rendang Pesisir rasa rempahnya sangat dominan karena menggunakan cabai merah dan rawit, jadinya rasanya pedas.
Sementara wilayah Sumatera Barat yang masuk berada di daerah pesisir antara lain, Kota Pariaman, Kota Padang, Pasaman, Pasaman Barat, Kabupaten Pesisir Selatan.
Baca Juga: Rendang Berasal dari Minangkabau, Ini 5 Fakta Menariknya" selengkapnya
(sob/odi)
KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN