Kisah Sutarman, penjual lumpia Semarang sukses ini sangat menginspirasi. Berawal dari profesinya sebagai tukang becak hingga memiliki toko oleh-oleh lumpia.
Keberhasilan seseorang bisa datang dengan berbagai cara. Ada yang nekad banting stir untuk mencapai kehidupan lebih baik dengan berjualan makanan hingga gigihnya membangun usaha yang sedang ditekuni.
Salah satu kisah menginspirasi bisa ditemukan dari diri seorang pria bernama Sutarman di Semarang, Jawa Tengah. Kisah Sutarman yang kini memiliki toko oleh-oleh lumpia Semarang ini diunggah dalam bentuk video di channel YouTube Kawan Dapur (21/5), detikFood telah mendapatkan izin untuk membagikan kisah ini.
Baca Juga: 5 Kafe Outdoor di Ciledug Buat Nongkrong, Ada yang Suasana Bali
![]() |
Perjalanan Sutarman hingga memiliki toko sendiri tak begitu mulus. Ia juga mengalami jatuh bangun dalam merintis usaha toko oleh-oleh bernama Lunpia Semarang 24 Jam di Jalan Pemuda No. 30, Pandansari, Semarang Tengah.
"Awalnya saya kan kerja ikut orang, ikut orang gajinya nggak cukup anak saya tiga waktu itu. Saya terus keluar, mandiri sendiri gitu. Saya kerja becak di Masjid Kauman itu, terus saya pelan-pelan ngumpulin uang buat bikin gerobak jualan," cerita Sutarman.
Modal yang dimiliki Sutarman saat itu hanya Rp 600.000. Uang itu juga didapatkannya dari hasil pinjaman.
"Uang modal 600 ribu itu saya pinjam pinjam, saya nggak punya uang tunai. Pas bikin gerobak juga nyambi pekerjaan becak. Terus merintis jualan 3 bulanan baru mulai laku," ujar Sutarman.
Saat masih merintis berjualan lumpia Semarang, Sutarman mengaku tak langsung laku. Terkadang satu hari jualan hanya laku terjual 2 buah lumpia.
![]() |
Baca Juga: Terungkap! Inilah 5 Fakta Menarik Starbucks yang Perlu Kamu Ketahuin
"Kadang satu hari jualan itu cuma laku 2 biji. Saya itu perjuangan luar biasa mati-matian, sungguh," ungkapnya.
eski di awal usahanya tak begitu laris, Sutarman tentu saja tak patah semangat. Sampai akhirnya penjualannya meningkat dari pembelian 10, 25, hingga saat ini memiliki toko oleh-oleh lumpia.
Lumpia yang dijual oleh Sutarman ini merupakan produksi rumahan. Ia mempekerjakan beberapa karyawan untuk membuat kulit lumpia, isiannya, hingga menjualnya di toko.
![]() |
Meski dulu penjualannya sepi, lumpia Semarang milik Sutarman ini bisa habis ratusan sampai ribuan porsi. Untuk kulitnya sendiri bisa memproduksi sampai 10.000 lembar per hari.
"Ya nggak mesti lah, paling kalau sekarang bisa habis 500 lumpia. Kulitnya itu bisa hampir 10.000 kulit," jelas Sutarman.
Baca Juga: Di Bandung Bisa Jajan Gado-gado Legendaris di 5 Tempat Ini
Simak Video "Gurih Manis Lumpia Semarang, Yuk Lihat Cara Bikinnya!"
[Gambas:Video 20detik]
(yms/odi)