Sebuah warung bakso di Bali tengah viral lantaran plang namanya yang membuat netizen salah fokus. Ternyata warung bakso ini jadi favorit warga lokal hingga para turis.
Walaupun mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam tetapi ada juga beberapa daerah yang didominasi oleh penduduk non muslim. Perbedaan yang ada di tengah masyarakat ini seharusnya menjadi sesuatu yang memperkuat toleransi antar umat di Indonesia.
Salah satunya seperti Bali dan sekitarnya yang lebih banyak dihuni oleh penganut agama Hindu. Berbeda dengan Islam, penganut Hindu tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi hewan sapi karena dianggap sebagai hewan yang suci dan kendaraan dewa Siwa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah warung bakso di Bali ini tengah viral dan menjadi perbincangan utama di media sosial setelah seorang netizen mengunggah plang namanya yang kocak. Berbeda dengan tempat makan yang meyakinkan makanannya halal, warung ini justru meyakinkan makanan di tempatnya sepenuhnya haram.
![]() |
Mengutip akun TikTok @dinogfy (21/6) sebuah warung bakso menggunakan plang tulisan "Bakso Celeng 100% Haram". Melihat unggahan ini, banyak netizen yang mengaku salah fokus dengan aksi pemiliknya yang menamai warung tersebut dengan cara yang berbeda.
Menu bakso yang menjadi andalannya juga dituliskan dengan cara yang unik yaitu "Bakso Haram." Dikonfirmasi oleh detikcom (23/6) ternyata warung bakso yang unik ini menjadi salah satu tempat makan yang begitu digemari di Bali.
"Kalau untuk pelanggan memang cukup ramai dan (warung ini) juga terkenal di Singaraja," ungkap Dino, selaku pemilik akun kepada detikcom.
Mulai dari warga lokal hingga turis asing dari luar negeri banyak yang memilih tempat ini sebagai tujuan untuk menikmati bakso yang enak. Tidak hanya karena rasa baksonya yang enak tetapi juga menunya yang variatif serta harga makanan yang murah membuat banyak pelanggannya terus kembali datang ke sini.
![]() |
Mulai dari bakso telur, bakso urat, bakso campur hingga berbagai olahan mie dan nasi campur Bali. Harga makanan di sini dibanderol mulai dari Rp 8.000 hingga Rp 18.000 saja.
Video unggahan Dino ini kini sudah dilihat hingga lebih dari 3,2 juta kali dengan ribuan netizen yang ikut berkomentar. Banyak netizen yang fokus pada kejujuran warung bakso nonhalal ini hingga mereka yang pernah mencicipi dan mengakui kelezatan rasa bakso di sini.
"Setidaknya dia jujur dalam berdagang," tulis salah satu netizen.
"Ini salah satu tempat makan kesukaan saya waktu masih kuliah di Singaraja dulu," sambung netizen lain.
"Mungkin pemiliknya capek sering ditanya tamu ini halal atau haram, makanya langsung ditulis saja seperti itu," tulis netizen yang lainnya.
(dfl/odi)