Banyak orang yang mengaku terkenal di TikTok dan sosial media. Karenanya mereka meminta makanan gratis yang membuat pengelola restoran jadi kesal sendiri.
Di era sosial media, banyak orang yang menggunakan ketenaran mereka di internet untuk menukarnya dengan layanan jasa gratis. Konsep ini sering disebut 'exposure'.
Untuk di bidang makanan dan restoran sendiri, biasanya para seleb internet atau influencer ini akan mendapatkan makanan gratis, balasannya mereka akan mempromosikan restoran atau produk makanan itu di akun sosial media mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak disangka, hal ini ternyata cukup mengganggu dan membuat banyak pengelola restoran kesal. Karena banyaknya pengunjung yang mengaku terkenal di internet, terutama mereka yang mengaku sebagai selebriti di TikTok.
![]() |
Dilansir dari NY Post (09/06), pemilik restoran Brooklyn Chop House and Brooklyn Dumpling Shop di Amerika mengeluhkan hal ini. Pemilik bernama Stratis Morfogen ini mengatakan bahwa ia jarang sekali memberikan makanan gratis ke orang yang mengaku influencer atau seleb internet.
Tak bisa dipungkiri memang, keputusan Stratis ini cukup berani. Karena di tahun 2021 sendiri, dari laporan yang dihimpun oleh perusahaan iklan MGH, mereka menemukan bahwa lebih dari 36% pengguna TikTok mampir ke banyak restoran, setelah melihat restoran itu muncul di video TikTok.
Sementara 55% orang, mengunjungi restoran tersebut karena menurut mereka makanan yang dilihat di video TikTok tampak menggugah selera. Meski restorannya bisa populer karena kedatangan seleb TikTok, tapi Stratis merasa terlalu banyak orang yang minta makanan gratis.
Totalnya ia menerima sekitar 200 permintaan makanan gratis dari seleb TikTok atau Instagram setiap tahunnya. Namun ia percaya bahwa banyak orang yang mengaku-ngaku terkenal di internet, padahal mereka membeli followers atau pengikut untuk akun mereka. Agar pihak restoran percaya bahwa mereka benar-benar terkenal.
"Menurut opini saya pribadi, saya pikir itu semua tipuan belaka. Kalau jurnalis atau blogger yang sebenarnya, mereka tidak akan pernah minta makanan gratis. Kebanyakan penipu masuk ke bisnis ini ya dengan tipuan mereka," kritik Stratis.
Hal serupa juga diungkapkan oleh para penikmat kuliner, yang biasanya menuliskan ulasan mereka di berbagai restoran. Menurut mereka generasi sekarang cukup unik.
"Saya rasa banyak orang yang membuat akun di media sosial, untuk mendapatkan benda gratis. Ada juga ribuan orang di luar sana yang memanfaatkan restoran-restoran," ungkap Alexa Matthews, yang memiliki akun khusus ulasan makanan @eatingnyc sejak tahun 2014.
Tak hanya satu restoran saja yang jengkel dengan orang-orang yang mengaku diri mereka seleb internet, demi mendapatkan makanan gratis. Ada juga restoran sandwich yang terkenal dari sosial media, justru ikut kesal karena permintaan makanan gratis ini.
"Seharusnya para seleb internet ini jangan memiliki pemikiran bahwa mereka harus langsung meminta makanan gratis. Seharusnya mereka bangun komunikasi dan relasi ke pihak restoran, tanya kami dengan sopan apakah kami menginginkan promo itu," sambung Sabino Curcio.
Sabino merupakan pemilik Brooklyn's Anthony & Son Panini Shoppe di daerah Brooklyn juga. Menu yang terkenal di sana makanan serba keju yang meleleh dan viral di media sosial.
Komplain seperti ini bukan yang pertama kali terjadi. Banyak restoran yang menolak memberikan gratis, ketika pengunjungnya menunjukkan akun media sosial mereka. Seperti kejadian di restoran China, ada pengunjung yang minta makanannya digratiskan karena ia memiliki followers di akun medianya yang jumlahnya kurang dari 220 akun saja.
(sob/odi)