Indonesia merupakan negara yang kaya akan jenis kopinya. Hampir di setiap daerah punya kopi khasnya masing-masing. Hal inilah yang membuat banyak orang tertarik untuk berbisnis kopi.
Salah satunya Kwee Yen Yung, owner Kopi Hitman (Hitam Manis) ini memulai usahanya sejak 2018. Ia mulai menyuplai ke cafe-cafe di Bandung, Jakarta, dan kota-kota besar lainnya, dimulai dengan quantity kecil hingga bisa ratusan kilo kopi setiap bulannya.
"Namun pandemic menghantam usahaku, banyak customer yang menutup kedai kopinya. Kesulitan akan pengiriman bahan baku dari petani karena sempat di-lockdown," tuturnya dikutip dari akun Instgram kopihitman.official, Senin (6/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak patah arang, ia pun beralih berjualan ke minuman kopi susu kemasan literan. Ia mempromosikan usahanya itu dari mulut ke mulut sembari mengurus izin edar produk kopi dan sertifikat halalnya.
"Pandemic (datang) so mulai berjualan kopi susu literan, makanan pendamping kopi juga. Tadinya mau usaha kue kering (kuker) namun perizinan ribet, kemudian daftar usaha kopi," ujar Yen kepada detikcom.
Di Kopi Hitman ada banyak menu yang disajikan mulai dari FnB, kopi susu, cookies, donat sampai bubuk kopi. Meskipun penjualan dilakukan secara online, produk Kopi Hitman ini dapat terjual 10 hingga 30 produk per bulannya dengan total pendapatan Rp 3 juta.
Menurut Yen berjualan pada masa pandemi memang tidak mudah, harus gigih dalam bekerja dan banyak tantangan yang harus dilewati untuk mencapai kesuksesan.
"Sejak pandemi memang mengalami penurunan omzet, terjun bebas, kesulitan bahan baku, penurunan daya beli, persaingan yang ketat, kehilangan omzet dan income," katanya.
Dalam merintis usahanya, ia menggunakan strategi promosi di media sosial dan layanan toko online agar dapat dijangkau oleh banyak orang. Selain itu, Yen juga mengikuti program pengembangan bisnis kuliner 'Kembangkan Bisnis Kulinermu' persembahan detikcom dan Kraft Heinz Food Service.
"Saya pengen banget usaha kuliner bisa berkembang, pengen usahaku itu bawa berkah buat semua pihak yang terlibat, menambah wawasan baru, upgrade skill, pengen banget jadi product lokal yang dikenal masyarakat, bangga buatan Indonesia," ujarnya.
Ia mengikuti program ini untuk menambah wawasan tentang bisnis kuliner, berkembang dan yang terpenting meningkatkan penjualannya.
"Mengikuti program ini agar memiliki insight baru dan ingin usaha kami berkembang maju lagi," pungkasnya.
(fhs/ega)