Mengaku mendapat penghasilan yang sedikit, pengantar makanan ini memohon pelanggan memberinya tip. Dirinya mengaku bingung membayar sewa rumah.
Menjalani pekerjaan memiliki tantangan dan kesulitannya sendiri-sendiri, termasuk sebagai seorang pengantar makanan yang harus mengambil dan mengantarkan makanan secara hati-hati.
Menjadi seorang pengantar makanan disebutkan oleh beberapa orang bukan pekerjaan yang begitu menjanjikan. Pendapatan yang tidak seberapa bahkan dikeluhkan beberapa orang tidak cukup untuk memenuhi biaya kebutuhan hidupnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti pria yang mengaku bekerja di banyak perusahaan pengantar makanan ini. Dirinya merasa masih kesulitan memenuhi kebutuhan. Ia berakhir memohon tip kepada pelanggan agar bisa membayar sewa rumahnya.
![]() |
Mengutip indy100 (29/5), seorang pengantar makanan mendadak viral ketika salah satu video unggahan lamanya tersebar di media sosial. Pria ini sambil menangis menceritakan kesulitan yang dialaminya bekerja sebagai pengantar makanan.
Pria bernama Riley Elliot ini bekerja di beberapa perusahaan pengantar makanan yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Pendapatan yang terlalu sedikit ditambah dengan pelanggan yang jarang memberikan tip diakui oleh Elliot membuatnya khawatir karena tidak bisa membayar sewa rumahnya.
"Kalian semua, aku berharap bahwa pelanggan yang menggunakan UberEats atau Doordash mengerti pentingnya uang tip bagi seorang pengantar makanan," kata Elliot dalam video singkatnya.
Menangis tersedu-sedu, Eliot menyebutkan dirinya hanya mendapat bayaran Rp 36 ribu setelah menyelesaikan pekerjaan selama 45 menit. Sedangkan ada biaya parkir yang juga harus dibayarkan senilai Rp 43 ribu ketika pelanggannya tidak ingin keluar dan mengambil makanannya sendiri.
![]() |
Elliot juga memprotes beberapa pelanggannya yang hanya memberikan tip sebesar Rp 21 ribu dan dirasa kurang mencukupi bahkan untuk bayar biaya parkir. Elliot hanya khawatir dirinya kembali tidak bisa membayar sewa rumah dan harus menjadi tunawisma yang ketiga kalinya sejak bulan Mei lalu.
"Aku harus bisa mengumpulkan tiga kali lipatnya untuk membayar sewa rumah dalam waktu dua minggu dan aku tidak sanggup. Ini tidak masalah jika aku harus melakukan banyak pekerjaan, kurang tidur atau bahkan tak mampu membeli makan untuk diriku. Aku akan menjadi tunawisma untuk kali ketiganya sejak bulan Mei dan ini karena orang-orang tidak memberikan tip bagi pengantar makanan. Apakah sulit memberi kami Rp 72 ribu?" kata Elliot.
Elliot juga merasa bahwa para pengantar makanan termasuk dirinya rela menerima risiko di tengah pandemi hanya untuk mengantarkan makanan dan memenuhi kebutuhan pelanggannya. Secara mengejutkan, unggahan Elliot yang tiba-tiba viral membuatnya mendapat sumbangan dari netizen sebesar Rp 291 juta.
Mendapatkan perhatian yang begitu besar, Elliot akhirnya menggunakan donasi tersebut untuk pindah ke tempat tinggal yang baru dan hidup lebih layak. Tetapi sebagian netizen yang melihat curhatan Elliot ini juga menyayangkan aksinya yang menyalahkan pelanggan karena seharusnya yang bertanggung jawab atas pekerjanya adalah pihak perusahaan.
(dfl/adr)