Tampilan gelato dan es krim sangat mirip. Keduanya tergolong jenis frozen dessert, tetapi ada perbedaan mendasar dari dua sajian manis ini.
Gelato, es krim hingga sorbet masuk ke dalam jenis frozen dessert. Atau dessert dingin yang tampilannya serupa namun tak sama. Bagi orang awam, ketiganya tampak seperti es krim. Padahal jika dilihat lagi, dari segi bahan dan tekstur banyak perbedaan mendasar antara gelato dan es krim.
Keduanya memiliki pasar dan penggemar sendiri. Tak hanya dari penggunaan bahan dasar saja yang berbeda. Seperti yang dijelaskan oleh Ronald Prasanto, selaku molecular gastronomy chef sekaligus ahli gelato dan culinary consultant kepada detikFood (20/05).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut beberapa perbedaan mendasar antara gelato dan es krim yang perlu diketahui.
Baca Juga: Dulu Dinikmati Bangsawan, Kini Gelato Jadi Dessert Kekinian yang Mendunia" selengkapnya
1. Lebih Rendah Lemak
![]() |
Menurut Ronald, perbedaan antara gelato dan es krim yang paling mendasar tentu saja terletak pada kandungan lemaknya. Kandungan lemak dalam gelato jauh lebih rendah dibandingkan kandungan lemak dalam es krim yang lebih tinggi. Karena es krim umumnya ditambahkan krim segar.
"Sementara gelato itu dibuat dari real ingridients atau bahan-bahan alami. Seperti susu, gula dan krim. Hanya saja kandungan atau komposisi susu di dalam gelato jauh lebih tinggi. Dulu orang pakai kuning telur, tapi sekarang banyak yang pakai emuslifier," ungkap Ronald yang dulu terkenal dengan kreasi es krimnya di Ron's Labrotary.
Untuk kandungan lemaknya sendiri. Ronald menjelaskan bahwa gelato memiliki kandungan lemak cukup rendah sekitar 3-8% saja. Sementara es krim bisa memiliki kandungan lemak mencapai 10-14%.
2. Kandungan Udara yang Lebih Sedikit
"Selain dari kandungan lemak yang lebih rendah. Warna dari gelato ini akan lebih soft, atau tidak secerah es krim ya, karena bahan-bahan yang digunakan juga alami. Selain itu kandungan udara di gelato lebih sedikit, jadi di setiap suapan, kita bisa merasakan varian rasanya. Dari buah atau makanan yang digunakan," tutur Ronald.
Menurut Ronald, es krim kandungan udara dan lemaknya lebih tinggi. Jadi jika varian rasanya tidak ditambahkan penguat rasa biasanya akan kalah dengan rasa kandungan lemaknya atau akan sedikit hambar.
Karena itu es krim sering menggunakan flavor enchancer atau penguat rasa. Terkadang ditambahkan pewarna makanan, untuk mempercantik tampilan. Meski itu semua tergantung pada produsen atau pembuat es krim.
3. Tekstur Gelato Lebih Creamy
Dibanding es krim, gelato lebih creamy dengan tekstur lebih halus dan lembut. Saat disekop, gelato juga lebih padat dan elastis. Berbeda dengan es krim yang teksturnya cenderung ringan dan cepat lumer di mulut.
Sementara tekstur yang berbeda ditemukan pada sorbet. Menyoal sorbet, Ronald menjelaskan bahwa sorbet masih tergolong dalam gelato. Hanya saja sorbet menggunakan bahan dasar buah-buahan yang dibekukan dan kandungan airnya lebih tinggi. Lemak susunya lebih sedikit, serta kandungan udaranya lebih banyak.
4. Temperatur
"Buat gelato, orang-orang sekarang lebih suka pakai mesin ya. Jadi setelah kita buat adonan gelatonya, dimasukkan ke dalam mesin pembuat es krim, kemudian prosesnya itu hanya 10-15 menit. Setelah itu kita bisa letakan di chiller, atau freezer di suhu -14 derajat selama 5-10 menit, baru bisa disajikan," ungkap Ronald.
Setelah keluar dari chiller atau freezer, gelato bisa diletakkan di dalam suhu -15 atau -16 derajat. Gelato umumnya membutuhkan suhu atau temperatur yang lebih hangat dibandingkan es krim, sehingga ketika diskop, teksturnya tidak beku sampai patah-patah menurut Ronald. Jadi tekstur dan kelembapan gelato tetap terjaga.
5. Varian Rasa Gelato Lebih Unik
"Mungkin yang paling bisa dilihat perbedaannya itu adalah dari segi rasa ya. Gelato ini variannya lebih unik dibanding es krim. Karena gelato jauh lebih sering diaplikasikan untuk eksperimen. Saya pernah ciptakan gelato rasa (jamu) Tolak Angin, karena adonan susu gelatonya sudah jadi, kita cuma perlu sentuhan rasa saja. Ternyata banyak yang suka," kenang Ronald.
Begitu juga dengan varian rasa unik yang hanya bisa ditemukan di Indonesia. Seperti gelato rasa asinan khas Bogor, kemudian gelato rasa kecap manis yang diberikan tempe goreng di atasnya.
"Itu untuk variasi unik ya. Tapi kalau gelato yang rasanya populer itu pastinya ada rum raisin, pistachio, vanilla dan cokelat itu masih posisi atas kalau untuk penikmat gelato di Indonesia," pungkas Ronald.
Ronald sendiri kini tengah mengembangkan produk gelato homemade, di garasi rumahnya.
"Ini masih dalam konsep pengembangan saja. Jadi saya tengah menciptakan gelato dari garasi rumah, konsepnya menggunakan bahan-bahan yang bisa kita temukan atau seasonal. Jadi untuk varian rasa gelato yang saya ciptakan nanti akan terus berubah," pungkasnya.
Baca Juga: Gelato Diciptakan di Florence Kini Disajikan dalam Cone" selengkapnya
Simak Video "Mencicipi Es Krim Legendaris Zangrandi di Panglima Polim"
[Gambas:Video 20detik]
(sob/odi)