Restoran berbintang di Jakarta ini mempersembahkan Chef Take Over Series dengan resep warisan keluarga. Ada gulai wagyu hingga dessert dari madu Flores.
Indonesia punya kaya kekayaan kuliner yang luar biasa. Kuntum melestarikan kekayaan kuliner Indonesia, The Hermitage Hotel a Tribute Portfolio Hotel, Jakarta menggelar promosi Chef Take Over Series.
Acara yang bertajuk "Reviving The Heritage: Reminiscing The Past, Embracing The Future" ini dapat dinikmati sebulan sekali di 1928 Restaurant mulai bulan Mei ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam acara ini akan hadir 4 chef ternama di Indonesia, yakni Chef Maxie Millian (13 & 14 Mei), Petty Elliott (10 & 11 Juni), Mili Hendratno (22 & 23 Juli), dan Chef Wayan Kresna Yasa pada Agustus.
![]() |
Para chef tersebut akan menyajikan hidangan yang diracik menggunakan resep warisan dari keluarga mereka. Sesuai dengan konsep gedung sejarah yang diusung oleh The Hermitage Hotel.
Sebagai pembuka promosi Ini disajikan hidangan yang dibuat langsung oleh Chef Maxie. Dalam rangkaian Chef Take Over Series ini, Chef dari restoran Apéritif dari Bali ini menyajikan hidangan Indonesia dengan sentuhan yang lebih modern.
Ada tujuh hidangan yang disajikan. Untuk menu pembuka disajikan Heirloom Tomato yang semuanya terbuat dari tomat hasil panen dari petani tomat di Bali.
Rasanya segar dan sedikit manis. Kemudian Ada Octopus Woku yang resepnya dari keluarga sang ayah di Manado dan Wagyu Beef Cheek Gulai yang resepnya diambil dari ibu mertuanya yang berasal dari Sumatera.
![]() |
Wagyu ini disajikan lengkap dengan irisan acar wortel dan saus gulai. Saus gulainya kental dan kaya rempah sehingga aromanya sangat tersedak. Teksturnya daging pipi wagyu terasa lembut dan juicy, bahkan ketika dimakan langsung lumer di mulut.
Kemudian di bagian atasnya diberi topping bayam goreng crispy yang memberikan tekstur renyah hidangan ini. Kepada detikcom (13/03) Chef Maxie mengatakan bahwa daging pipi wagyu ini dimasak selama 10 jam.
"Ini dimasak selama 10 jam, makanya teksturnya lembut gak perlu banyak usaha kan untuk memotongnya. Ini resepnya dari ibu mertua saya yang berasal dari Sumatera," ujar Chef Maxie.
Selain itu, ada menu Otoro Gohu yang disajikan dengan balutan kombucha. Dan sebagai menu penutupnya ada Honey and Tea. Menu ini berupa cokelat putih yang disajikan dengan madu
![]() |
Chef Maxie mengatakan bahwa madu yang digunakan merupakan berasal dari Flores. "Madunya itu berasal dari Flores. Kemudian madunya difermentasi sehingga warnanya agak merah," lanjut Chef Maxie.
Teksturnya madunya juga lebih encer, aromanya harum karena diracik menggunakan bunga chamomile. Proses fermentasi yang dilakukan membuat madunya terasa lebih Legit, ada manis dan juga sedikit asam.
Semua hidangan dari Chef Maxie tersebut dapat dinikmati di 1929 Restaurant di The Hermitage Hotel a Tribute Portfolio Hotel, Jakarta pada bulan Mei ini. Kemudian dilanjut dengan chef lainnya di bulan selanjutnya.
(raf/odi)