Berhenti Jualan Online, Penjual Makanan Kaki Lima Ini Malah Bangkrut

Berhenti Jualan Online, Penjual Makanan Kaki Lima Ini Malah Bangkrut

Sonia Basoni - detikFood
Minggu, 24 Apr 2022 14:00 WIB
Berhenti Jualan Online, Penjual Makanan Kaki Lima Ini Malah Bangkrut
Foto: AsiaOne
Jakarta -

Tinggalkan pekerjaan sebagai penjual barang online di situsonline untuk berjualan makanan. Dua pria ini justru alami gulung tikar.

Memutuskan untuk mengejar impian dan cita-cita berjualan makanan. Membuat dua pria bernama Damien Food dan Will Chua sepakat untuk meninggalkan pekerjaan mereka sebagai penjual barang online di toko online.

Dilansir dari AsiaOne (22/04), dua pria yang usianya di awal 30-an ini akhirnya membuka kedai makanan kaki lima yang menjual claypot rice. Yaitu sajian nasi khas Singapura yang dimasak menggunakan pot dari tanah liat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga: Sempat Bangkrut, Pria Ini Kini Raup Ratusan Juta dari Nasi Kebuli" selengkapnya

Berhenti Jualan Online, Penjual Makanan Kaki Lima Ini Malah BangkrutNasi Claypot buatan Xin Xin di Singapura. Foto: AsiaOne

Dengan nama kedai Xin Xin, Will dan Damien mengabarkan penutupan kedai mereka di Facebook. Sempat bertahan selama empat tahun sejak pertama dibuka. Tapi Will dan Damien tak sanggup membuka kedai ini lagi, karena biaya operasional yang berat.

ADVERTISEMENT

"Merupakan bagian indah dari persahabatan baru kita. Terima kasih atas dukungan, apresiassi dan dorongan kalian selama beberapa tahun ini. Semoga kita berjumpa lagi di lain kesempatan," tulis mereka.

Berhenti Jualan Online, Penjual Makanan Kaki Lima Ini Malah BangkrutPemilik Kedai Xin Xin. Foto: AsiaOne

Damien menyebutkan alasan kedai claypot ini bangkrut atau gulung tikar, bukan karena sepinya pembeli. Namun beratnya biaya operasional kedai yang tidak bisa mereka bayarkan lagi.

Damien dan Will mengawali perjalanan mereka sebagai sahabat di kuliah. Di tahun 2016 mereka mulai mendirikan bisnis toko online, namun di tahun 2018 keduanya lebih memilih membuka kedai claypot rice.

Keputusan ini didukung oleh orang tua Damien yang sudah berjualan bihun, bubur dan makanan murah lainnya.

Akhirnya mereka membuka kedai tersebut di Kovan 209 Market and Food Centre, di tempat yang sama. Paginya orang tua Damien yang berjualan, malamnya mereka yang dagang claypot rice demi menghemat biaya operasional.

Menu yang ditawarkan cukup sederhana claypot rice dengan potongan daging ayam. Dimasak menggunakan arang, lengkap dengan pilihan sup timun, lotus sampais sup bebek. Kisaran harga menunya dari SGD 20 (Rp 210.000).

Walau menunya beragam, dan harga makanan yang ditawarkan juga tak terlalu murah tapi keduanya tidak bisa mempertahankan kedai ini.

Damien yakin bahwa ditutupnya kedai Xin Xin yang menjual aneka claypot rice gaya Singapura ini, bukan menjadi akhir dari bisnis kuliner mereka. Selama Xin Xin tutup, keduanya akan mencari pekerjaan lain sambil mencari lokasi baru untuk kembali berjualan.

Damien juga berencana untuk mengambil alih kedai makanan milik orangtuanya, setelah orangtuanya pensiun berjualan nanti.

Damien dan Will bukan satu-satunya penjual makanan yang gulung tikar. Sebelumnya ada pemilik restoran muda di Singapura, yang rugi miliaran rupiah dan harus menutup restorannya karena pengunjung yang dia cap pelit.

Baca Juga: Restorannya Bangkrut Tak Laku, Pemilik Ini Malah Salahkan Pengunjung yang Pelit" selengkapnya




(sob/odi)

Hide Ads