Efek Pandemi, Tenant Kuliner di Kantin Rest Area KM 19 Banyak yang Tutup

Riska Fitria - detikFood
Jumat, 22 Apr 2022 19:00 WIB
Foto: detikcom
Jakarta -

Di rest area KM 19 Jalan Tol Jakarta-Cikampek terdapat sejumlah restoran ternama. Namun, kondisi kantinnya banyak yang tutup karena efek pandemi.

Hampir 3 tahun pandemi COVID-19 mewabah. Kondisi tersebut tentu sangat mempengaruhi banyak hal, termasuk tenant kuliner yang ada di kantin di rest area KM 19 Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Ketika detikcom tiba di sana (18/04/22) pagi, suasana rest area dipenuhi dengan kendaraan truk. Sebenarnya ada banyak restoran ternama di rest area KM 19 Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Restoran ternama tersebut ada mulai dari KFC, Starbucks, Burger KIng, Hoka-hoka Bento, Gaaram, Holland Bakery, Chatime, Kopi Kenangan, Shihlin, Solaria dan lainnya.

Baca Juga: Sering Dilupakan! Ini 7 Etiket Makan di Restoran Saat Musim Liburan

Kondisi kantin di rest area KM 19 di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Foto: detikcom

Selain itu, di sana juga terdapat area kantin. Area kantinnya cukup luas, ada banyak kursi dan meja yang didominasi warna merah. Namun, untuk menu makanannya kurang variatif.

Pantauan detikcom ada 10 tenant kuliner tapi hanya 3 tenant saja yang buka. Di antaranya tenant penjual nasi rames, Soto Betawi dan pedagang minuman saja.

Kepada detikcom, Slamet selaku pemilik warung Soto Betawi mengatakan bahwa pandemi awal di tahun 2020 membuat beberapa tenant kuliner di kantin jadi tutup.

"Ya efek dari pandemi udah dari awal 2020 ini. Terus juga hitungannya sekarang udah beda manajemen, sebelumnya ada yang sewa terus sudah habis masa sewa dan belum ada yang baru lagi," tutur Slamet.

Baca Juga: Musim Hujan Tiba, Konsumsi 7 Makanan Ini untuk Cegah Pilek

Kondisi kantin di rest area KM 19 di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Foto: detikcom

Slamet sendiri mengatakan sudah lama berjualan di rest area KM 19 Jalan Tol Jakarta Cikampek, yakni sejak 2010. Menu yang ditawarkan berupa soto Betawi, bakso, mie instan dan aneka minuman dingin dan hangat.

Memasuki musim mudik, Slamet melakukan persiapan khusus dengan memperbanyak stok nasi dan menu-menu yang ditawarkan. Jika di hari biasa hanya membawa 10 liter nasi, maka selama musim mudik dan balik ia menyiapkan 20 liter lebih nasi.

"Persiapan ya paling banyakin nasi sama menunya aja. Nasi biasanya 10 liter, kalau mudik kayak gini bisa 20 lebih," ujar Slamet.

Lebih lanjut, Slamet mengatakan bahwa rest area mulai ramai oleh pemudik sekitar h-7 lebaran. Dan biasanya ramai di waktu malam hari ketika waktu buka puasa sampai dini hari.

Baca Juga: Bikin Kolak Pisang di Amerika, Netizen Indonesia Ini Habiskan Rp 120 Ribu!



Simak Video "Es Kopi Tarik, Racikan Kopi Excelsa di Rest Area Pendopo KM 456"

(raf/odi)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork