Bekerja sebagai editor buku pelajaran Geografi, pria ini pilih alih profesi jadi pengantar makanan. Mengaku cocok dengan pekerjaanya yang baru, dirinya beberkan alasannya.
Menjalani pekerjaan hingga puluhan tahun lamanya bukan hal yang mudah. Walaupun sudah terbiasa dan menyukai pekerjaannya tetapi tidak menutup kemungkinan akan timbul rasa bosan setelah menjalani dalam waktu yang lama.
Stres akibat beban kerja yang harus dijalani juga tidak jarang mengganggu kesehatan secara mental maupun fisik. Tekanan dari bos atau atasan yang menyiksa juga membuat beberapa orang memilih untuk mundur walaupun pekerjaannya cukup nyaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti kisah pria ini yang akhirnya memilih untuk alih profesi. Lebih dari dua dekade menjadi editor buku mata pelajaran Geografi, dirinya yang kini menjadi pengantar makanan merasa 'berjodoh' dengan profesinya yang sekarang.
Baca juga: Keren! Di New York Ada Warung Indonesia 'Nyempil' yang Sajikan Tahu Campur
![]() |
Mengutip Mothership (15/3), Jimmy Tan merupakan salah satu pekerja di perusahaan penerbitan yang bertugas untuk menyunting buku mata pelajaran Geografi selama lebih dari 20 tahun. Beban stres pekerjaan selama lebih dari dua dekade ini bahkan pernah membuatnya harus dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) akibat gangguan palpitasi jantung pada tahun 2005.
Merasa membutuhkan 'kesenangan' diluar pekerjaannya sebagai editor, Tan memilih untuk mengambil pekerjaan paruh waktu sebagai pengantar makanan di Food Panda pada tahun 2016. Tidak disangka dua tahun merasakan menjadi pengantar makanan membuat Tan justru yakin untuk berhenti dari pekerjaannya.
Saat masih menjadi seorang editor, Tan terbiasa bersepeda dari rumahnya di Bukit Batok ke kantornya di Paya Lebar yang berjarak 18 kilometer.Tan selalu berkeinginan untuk berhenti sebentar dan menikmati pemandangan atau sekadar berfoto. Tetapi dirinya selalu terburu-buru karena harus datang ke kantor tepat waktu.
Saat menjadi seorang pengantar makanan, impian Tan justru berhasil menjadi kenyataan. Tan mengaku dirinya lebih punya banyak waktu untuk berjalan perlahan dan menikmati pemandangan sekitar. Tan bahkan menjadi lebih peduli terhadap konservasi lingkungan setelah memiliki banyak waktu menikmati pemandangan sekitar.
Baca juga: Heboh Pengantar Makanan Ketahuan Curi Paket Pelanggan, Ini Kronologinya
![]() |
"Saat aku menjadi pengantar makanan dan harus mengantarkan kepada pelanggan yang tinggal di gedung tinggi dan ketika aku punya waktu sedikit lebih banyak, aku akan pergi naik lift ke lantai tertinggi dan menikmati pemandangan serta mengambil beberapa foto," kata Tan.
Tan mengaku memiliki waktu istirahat yang lebih santai. Biasanya dirinya akan beristirahat pada pukul 2 siang hingga 5 sore. Minum teh, bersepeda ke taman atau ke hutan hingga dirinya juga berkesempatan untuk bersepeda ke atas bukit.
Tan merasa pekerjaan menjadi pengantar makanan ini merupakan hal yang telah dicari-cari sejak lama. Tanpa harus izin untuk keluar kantor, Tan kini merasa lebih damai karena bisa menikmati waktu melihat pemandangan lebih banyak.
Disamping menjalani pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup istri dan ibunya, Tan juga melihat pekerjaan ini menjadi suatu anugerah terbaik untuknya. Selain menjadi pengantar makanan ternyata Tan juga mengambil beberapa pekerjaan penulis lepas, penyunting naskah, hingga pelatihan editor.
Baca juga: Minum 5 Teh Ini Bisa Bikin Tenang dan Bebas Stres, Rasanya Enak!
(dfl/adr)