Menyukai serangga sejak kecil ternyata menjadi awal dari inisiatif mulia pemuda ini. Ia yang mengaku foodies sengaja budi daya belatung untuk mengatasi limbah makanan.
Semasa kecil beberapa anak pasti memiliki minatnya masing-masing. Ada yang menyukai mainan, berkarya, atau mereka yang tertarik dengan serangga yang banyak ditemukan di pohon-pohon sekitar rumah.
Kegemaran anak kecil seringkali dianggap sebagai angin lalu dan tidak terlalu dipedulikan. Ternyata jika dibantu untuk diarahkan, kegemaran anak-anak bisa berubah menjadi sesuatu yang sangat luar biasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya adalah kisah pemuda yang mengaku menyukai serangga sejak kecil ini. Dirinya yang juga seorang foodies mengaku prihatin sehingga berupaya membantu menguraikan limbah makanan yang menumpuk.
Baca juga: Tiap Rumah Tangga di Dunia Buang 74 Kg Makanan Setahun
![]() |
Mengutip Mothership (7/3), Nathaniel Phue, pria berusia 31 tahun ini mengaku dirinya begitu menggemari serangga sejak kecil. Saat masih anak-anak, laba-laba menjadi serangga peliharaan favoritnya. Bahkan hingga sekarang Phua juga mengaku masih hobi memelihara serangga.
Beranjak dewasa, Phua kini menjadi seorang CEO dan pendiri dari Ento Industries. Perusahaan ini didirikannya sejak Juni 2020. Ento Industries memiliki tujuan untuk membantu mengatasi sampah-sampah sisa makanan di Singapura.
"Ada banyak sekali sampah makanan, benar-benar tidak menyangka bahwa sampah makanan di Singapura benar-benar sebanyak itu. Ini adalah sesuatu yang memang ingin aku lakukan. Aku seorang foodie, jadi akun sangat benci terhadap sampah makanan," kata Phua.
Menemukan hubungan antara pekerjaannya dan kegemarannya sejak kecil, Phua kemudian berinisiatif memilih serangga sebagai senjata untuk mengatasi limbah makanan. Setelah melakukan begitu banyak riset, Phua akhirnya menemukan bahwa belatung menjadi serangga yang tepat untuk membantunya mengatasi masalah limbah makanan.
Baca juga: Ini 6 Hal yang Bakal Terjadi Jika Kamu Berhenti Minum Kopi Selama 1 Bulan
![]() |
Walaupun ukurannya sangat kecil, Phua semakin tertarik ketika mengetahui bahwa belatung mampu melahap sampah makanan dalam ukuran sebanyak apapun. Bahkan menurut data yang telah dikumpulkannya, 1 kilogram belatung mampu menghabiskan hingga 20 ton sampah setiap harinya.
Phua juga menuturkan kalau belatung punya manfaat selain memakan sampah makanan saja. Kotoran dari ulat belatung yang sengaja dibudidayakannya ini ternyata juga bisa dimanfaatkan sebagai pupuk sayuran hingga perkebunan.
Phua juga mengungkapkan awalnya, kegiatan ini bukanlah hal yang mudah untuk ia mulai. Pertama-tama, banyak hal yang harus dipelajarinya termasuk cara menangani berton-ton limbah makanan yang harus dikumpulkan setiap harinya.
Phua dan timnya selalu memastikan semuanya berjalan dengan sangat baik. Kegiatannya membudidayakan belatung untuk mengatasi limbah makanan ini ternyata juga berdampak pada kepribadian Phua seperti tidak pernah lagi menyajikan makanan secara berlebihan. Karena kerja kerasnya ini Phua bahkan sudah menerima penghargaan DBS Foundation Social Enterprise Grant 2020 terkait aksi baiknya untuk lingkungan sekitar.
Baca juga: 7 Makanan Ini Bikin Sperma Melimpah, Cocok Buat Bapak-Bapak!
(dfl/adr)