Idap Penyakit Langka, Bocah Ini Selalu Kelaparan Setiap Saat

Idap Penyakit Langka, Bocah Ini Selalu Kelaparan Setiap Saat

Sonia Basoni - detikFood
Selasa, 08 Mar 2022 18:30 WIB
Cute hungry kids are eating italian homemade pizza in cozy home kitchen. Children are enjoying delicious food, tomatos, vegetables. Little girls at family dinner table. Lifestyle, authentic moment.
Foto: iStock
Jakarta -

Alami penyakit langka, bocah berusia 10 tahun ini selalu merasa lapar setiap saat. Meskipun dirinya sudah menyantap makanan banyak sekali.

Kebanyakan anak-anak sudah merasa kenyang jika menyantap 1-2 porsi makanan. Namun berbeda dengan bocah laki-laki bernama David Soo. Bocah berusia 10 tahun asal Singapura ini menderita penyakit atau sindrom langka, yang membuat nafsu makannya meningkat.

Dilansir dari OddityCentral (08/03), David harus mengalami rasa lapar berlebihan sepanjang hari selama hidupnya. Ia menderita penyakit atau sindrom langka yang disebut Prader-Willi Syndrome (PWS).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga: Sedang Diet? Ini 5 Cara Mudah Agar Tak Makan Berlebihan" selengkapnya


Sindrom ini termasuk gangguan kesehatan yang cukup serius. Karena membuat penderitanya selalu merasa kelaparan, meskipun mereka sudah menyantap makanan dalam jumlah besar. Sindrom ini muncul karena hilangnya fungsi gen di area tertentu dari kromosom 15, yang belum bisa disembuhkan.

ADVERTISEMENT

Tentunya hidup dengan sindrom ini cukup sulit, terutama untuk orang-orang yang mengurus penderita ini. Karena penderita selalu lapar dan ingin makan setiap saat.

Dibutuhkan pengawasan ketat, agar penderita berhenti makan. Karena jika tidak diawasi, penderita akan terus makan yang bisa saja membuat mereka meninggal karena obesitas, serangan jantung, diabetes dan sebagainya.

Two happy kids, two brothers, having healthy breakfast sitting at wooden table in sunny kitchen, eating waffles and watching cartoon on tabletIlustrasi anak-anak tak bisa berhenti makan idap sindrom langka. Foto: thinkstock

Bahkan dalam beberapa kasus PWS, ada pasien yang ususnya mengalami luka robekan hingga lubang. Karena banyaknya jumlah makanan yang mereka telan secara terus menerus. Komplikasi lain termasuk kembung pada perut, menurunnya fungsi pengosongan lambung.

Dikutip dari situs RareDiseases.org, pasien PWS ini memiliki keinginan untuk makan setiap saat yang tidak bisa mereka kontrol. Jika dibiarkan begitu saja, bisa sangat berbahaya untuk kesehatan dan perut.

Terutama pada kasus penderita yang masih anak-anak, penderita PWS yang masih anak-anak memiliki kecenderungan untuk mencuri makanan, mencuri uang untuk membeli makanan, sampai menimbun makanan.

Dalam kasus David Soo, keluarganya berusaha keras untuk mengontrol berat badannya dengan cara mengunci pintu dapur. Agar putra mereka tidak makan terlalu banyak.


Keluarga Soo juga memberikan jadwal makan khusus untuk David, jadi David tahu kapan dia akan makan atau mendapatkan snack. Sindrom ini meski cukup berbahaya, sebenarnya tidak berakibat fatal jika keluarga hingga pengurus penderita PWS menjaga pola makan penderita agar tidak makan berlebihan.

Hingga saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan PWS. Namun ahli kesehatan menyarankan untuk para penderita PWS menjalani terapi, yang membantu mengurangi gejala PWS dengan fokus meneliti hormon yang terkait dengan sindrom langka ini.

Baca Juga: Makan Berlebihan Dilarang dalam Alquran, Ini 5 Efek Buruknya untuk Kesehatan" selengkapnya




(sob/odi)

Hide Ads