Di Kisaran, Sumatera Utara ada banyak makanan kaki lima enak. Salah satunya bubur kacang hijau legendaris yang sudah dijajakan selama 37 tahun!
Masyarakat yang lama bermukim di sekitar kawasan Kota Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut) pastilah tau lokasi kuliner kaki lima di Jalan Rivai Kisaran.
Mulai sore hingga jelang tengah malam, di kawasan ini ramai berjejer pedagang kuliner kaki lima, Jenisnya beragam, dari makanan utama hingga jajanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada satu diantara banyak pedagang makanan di kawasan tersebut yang bisa disebut legendaris karena konsisten bertahan secara turun temurun. Pihaknya sudah berjualan sejak tahun 1984 hingga saat ini.
Dialah bubur kacang hijau Jalan Rivai Kisaran yang sudah bertahan 37 tahun lamanya. Lapak dagangannya berupa gerobak kayu, persis berada di depan bangunan gedung SMP Negeri 5 Kisaran.
Pemilik usaha, bernama Heriadi (45). Setiap hari ia menjual ratusan mangkok bubur kacang hijau dibantu sang istri, Ratih (43).
![]() |
"Usaha ini memang dirintis almarhum ayah saya dulu. Ayah mulai jualan sejak tahun 1985, awal mulanya kami berjualan di jalan Imam Bonjol Kisaran, persis di depan bioskop Ria dulu," kata Heriadi saat ditemui detikcom, Rabu (2/3/2022).
Heriadi mengenang, sepulang sekolah ia sudah membantu ayahnya berjualan bubur.
Kebijakan Pemkab Asahan menata kawasan pedagang kuliner kaki lima pada tahun 1994 zaman Bupati Almarhum Rohil Sihotang, membuat usaha bubur yang dijalankan ayahnya itu berpindah tempat ke Jalan Rivai Kisaran. Di lokasi inilah sampai sekarang bubur kacang hijau masih dijajakan.
"Mulai dari harga semangkoknya waktu itu Rp 200 sampai sekarang Rp 6.000," ucapnya.
Heriadi dan istri mengaku tak memiliki resep khusus untuk memasak bubur kacang hijau yang mereka jual. Karena semua orang bisa memasaknya dengan gampang di rumah.
![]() |
"Kalau resep khusus tak ada. Kami menjual bubur ini mulai dari gula, santan, dimasak sendiri. Kacang-kacangnya diusahakan itu yang bagus, pilihan," kata dia.
Selain menjual bubur kacang hijau, mereka juga menyediakan aneka jenis bubur lainnya seperti pulut hitam, caca, jagung, candil, sumsum hingga kolak pisang.
"Walaupun terkadang memang harga gula, santan, dan bahan-bahan itu suka naik tak menentu tetap kami upayakan harga satu porsinya tetap tak naik," ujarnya.
Puluhan tahun berjualan, pandemi Covid-19 sempat membuat usahanya surut meski demikian ia mampu bertahan.
![]() |
Meski banyak pedagang bubur lain di Kisaran, umumnya pelanggan yang membeli bubur di Jalan Rivai ini memiliki kenangan. Dedi salah satunya. Pelanggan yang sudah sering diajak oleh ayahnya makan bubur di tempat tersebut kecil.
"Kalau saya makan bubur di sini mulai dari saya kecil di bawa orang tua ke sini sampai saya menjadi orang tua dan bawa anak juga makan di sini. Ada kenangannya," kata dia.
Menurut Dedi, cita rasa bubur kacang hijau Jalan Rivai Kisaran ini tak bisa disamakan dengan pedagang lain. "Manis gulanya pas. Rasanya nggak berubah tetap segar. Enak di badan," katanya.