Sebuah perusahaan di London mengolah rumput laut menjadi kemasan makanan ramah lingkungan. Bungkus makanan ini juga bisa dimakan sehingga tidak menimbulkan sampah plastik.
Jumlah sampah plastik saat ini sudah sangat mengkhawatirkannya. Banyak negara yang menerapkan larangan dan pembatasan penggunaan kantong plastik. Sebagai gantinya bisa menggunakan kantong ramah lingkungan.
Namun tak bisa dipungkiri kalau plastik masih sangat diandalkan sebagai kemasan berbagai produk, termasuk produk makanan. Hampir seluruh makanan dikemas menggunakan plastik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dilansir dari CNN (15/2) Sebuah perusahaan di London, Notpla, tengah merancang kemasan plastik sekali pakai dengan bahan baku rumput laut. Perusahaan yang didirikan pada tahun 2014 ini mendapat suntikan dana sebesar Β£10 juta atau sekitar Rp 193,5 miliar untuk mengembangkan produk kemasan rumput laut ini.
Notpla membuat produk kemasan yang ramah lingkungan karena dapat dilarutkan dengan air atau dijadikan pupuk kompos. Beberapa produk kemasan makanan juga bisa dimakan.
Saat ini Notpla tengah membuat kemasan untuk berbagai produk seperti kemasan bumbu, kopi, bungkus makanan take away dan kemasan lainnya. Semua produk kemasan ini berbahan dasar plastik dengan lapisan rumput laut. Nantinya seluruh kemasan ini dapat terurai secara alami dengan mudah.
Direktur desain Notpla, Karlijn Sibbel mengatakan mereka melihat alam sebagai inspirasi untuk membuat kemasan yang ideal, seperti halnya kulit pada buah.
"Kulit (buah) pada akhirnya akan digunakan (sebagai nutrisi) secara alami, dan menghilang dan menjadi bagian dari siklus," katanya.
Menurut PBB, 300 juta ton sampah plastik diproduksi secara global setiap tahun, dan dari perkiraan 8,3 miliar ton sampah plastik diproduksi sejak awal 1950-an. Mikroplastik juga telah mencemari laut, udara, dan bahkan tubuh manusia.
![]() |
"Semakin jelas seberapa besar masalah plastik itu," kata Sibbel. Produsen menggunakan bahan yang bertahan selama ribuan tahun, tetapi untuk produk yang hanya digunakan untuk beberapa menit.
Sejak didirikan, perusahaan rintisan ini telah mendapatkan hibah dari lembaga pemerintah Inggris Innovate UK dan yayasan ekonomi sirkular Ellen MacArthur Foundation untuk produk pertamanya, sachet Ooho, yang bisa menampung satu porsi cairan.
Untuk bahan makanan seperti pasta, mereka bahkan telah bereksperimen dengan menambahkan rasa pada kemasannya. Dengan melarutkan kantong kemasan rumput laut bisa menambah bumbu pada pasta.
(dvs/dvs)