Makan bareng keluarga bisa mampir ke rumah makan legendaris di kawasan Cisauk, Tangerang ini. Ada menu pecak gurame dan sambal ganja yang bikin ketagihan.
Masakan Sunda selalu pas jadi menu makan keluarga. Dengan beberapa menu bisa saling berbagi untuk dimakan bersama. Mulai dari nasi liwet, tumisan, pecak gurame, hingga aneka sambal.
Seperti yang ditawarkan oleh rumah makan sederhana di kawasan Cisauk, Tangerang. Rumah makan tersebut bernama Saung H Amir yang terkenal legendaris karena sudah berdiri sejak puluhan tahun lalu.
Kepada detikcom (09/02) Neng Hasanah selaku pemilik Saung H Amir mengatakan bahwa rumah makan ini dioperasikan secara turun temurun. Berawal dari orangtuanya pada tahun 1970-an.
Baca Juga: Racikan Hidangan Sunda yang Bahan dan Bumbunya Sedap Sederhana
"Sebelum buka di sini kita buka di Jakarta di Mangga Besar. Waktu itu yang jalani orangtua saja, sekitar tahun 1970-an. Terus orangtua udah lanjut usia, akhirnya aku yang mengelola dan buka di Cisauk," ujarnya.
Saung H Amir buka di kawasan Cisauk pada tahun 2018. Konsep yang diusung oleh Neng Hasanah adalah rumah makan sederhana yang menawarkan menu-menu rumahan khas Sunda.
Bangunannya seperti rumah biasa, dengan menjadikan teras rumah sebagai area pengunjung. Di bagian sampingnya juga terdapat saung-saung yang bisa dipakai pengunjung untuk makan.
Ada banyak menu yang ditawarkan di rumah makan ini. Mulai dari tumis genjer, jantung pisang, tumis kembang pepaya, olahan ikan, sayur lengkap dengan aneka sambal.
"Yang paling best seller di sini tuh ya pecak guramenya. Kalau tumis itu pada suka tumis genjer terus juga ada sambal ganja, itu favorit," ujar Neng Hasanah.
Baca Juga: RM Ampera 2 Tak : Prasmanan Sundaan dengan Sambal Dadak yang Raos Pisan!
Kami pun memesan nasi liwet yang disajikan di bakul. Nasi liwetnya harum rempah dan ada ikan terinya juga. Rasanya sudah gurih meski dimakan tanpa lauk.
Kemudian kami juga mencicipi Pecak Gurame dengan berat sekitar 700 gram. Ikan gurame itu disajikan di wadah besar. Ketika disajikan di meja aromanya langsung tercium kuat.
Apalagi aroma temu kuncinya yang mendominasi. Kuahnya bening, rasanya gurih, dan bagian daging ikannya begitu lembut dan padat. Pecaknya berbeda dengan pecak Betawi karena tidak dimasak dengan santan.
Tumis genjernya juga menambah nafsu makan dengan cita rasa tauco yang khas. Menikmati masakan Sunda kurang lengkap tanpa lalapan dan sambal.
Untuk sambalnya, Saung H Amir ini menawarkan beberapa varian sambal. Ada sambal goang, sambal terasi, sambal cibiuk, sambal pencok dan sambal ganja.
Penasaran, kami mencicipi sambal ganja yang bukan berarti berisi ganja, melainkan terbuat dari cabai, daun jeruk, serai dan udang. Aromanya segar dengan rasa pedas yang nampol.
Namun menurut kami, masih lebih pedas sambal pencok yang terbuat dari kacang panjang dan cabai. Kami merasakan ada cecapan rasa kencur pada sambal ini.
Neng Hasanah mengatakan bahwa mayoritas pengunjung di rumah makannya adalah rombongan keluarga. Biasanya ramai di jam makan siang dan di waktu akhir pekan.
"Kalau Sabtu-Minggu itu ikan gurame bisa habis 20-30 ekor dengan rata-rata berat sekitar 600-700 gram per ekornya," tutupnya.
Saung H Amir
Cileutik, Jl. Raya Cisauk, Cisauk
Kec. Cisauk, Kabupaten Tangerang
Telepon: 0812-1956-9995
Jam buka: 10.00 - 18.00
Baca Juga: Raos Pisan! Ayam Bakar dan Sambal Dadak Ibu Ubed yang Bikin Selebriti Ketagihan
Simak Video "Bikin Laper: Duet Gurame Bakar dan Karedok yang Raos Pisan"
(raf/adr)