Perhelatan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 menyisakan banyak cerita. Salah satunya datang dari atlet Rusia ini yang mengaku menangis setiap hari karena makanan yang disuguhkan saat karantina Covid-19 tidak enak.
Mengutip Mothership SG (7/2/2022), atlet biathlon Rusia bernama Valeria Vasnetsova terdeteksi positif Covid-19 saat berlaga di Olimpiade Beijing. Melalui Instagramnya, ia lantas protes karena mendapat menu makanan yang sama selama 5 hari berturut-turut selama karantina.
Atlet 24 tahun ini juga menunjukkan tampilan menu yang ia dapat. Terlihat makanannya tidak menggugah selera, terdiri dari pasta polos, saus merah, daging panggang yang cenderung gosong, dan kentang panggang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Valeria mengatakan ia hanya makan pasta karena makanan lainnya dianggap dirinya "tidak mungkin" di makan. Ia pun menduga atlet Olimpiade yang dikarantina menerima makanan yang lebih buruk daripada personel lain yang dites positif Covid-19.
![]() |
Bukan tanpa alasan, Valeria kecewa usai mengetahui tim dokter yang sedang karantina ternyata mendapat makanan yang lebih baik darinya. Valeria bilang tim dokter mendapat menu buah segar, salad, dan udang serta brokoli.
Dalam keterangan Instagram Story-nya, atlet olahraga musim dingin ini menulis perutnya sakit. Ia bahkan menangis setiap hari. "Tapi hari ini saya makan semua lemak yang mereka sajikan, alih-alih daging, karena saya sangat lapar," katanya.
Ia mengaku berat badannya turun drastis sampai-sampai tulangnya menonjol karena tak ada daging. Valeria berharap masa karantina Covid-19 di Beijing ini cepat selesai karena ia sangat lelah.
Dua hari selang protes Valeria di Instagram, dirinya mendapat perbaikan menu makanan. Ia disuguhkan salmon, sosis, yogurt, dan makanan enak lain yang membuat ia tersenyum.
![]() |
Sementara itu, Associated Press mengabarkan hotel-hotel tempat karantina Covid-19 di China memang mendapat banyak kritik tajam dari para atlet Olimpiade Beijing dan timnya terkait proses karantina Covid-19 ini. Merekapun mencari cara untuk mendapat perbaikan dari pihak penyelenggara Olimpiade Beijing.
Para atlet dan tim mengkhawatirkan transparansi penanganan kasus Covid-19 di antara para atlet. Pasalnya beberapa atlet terpaksa dikarantina di hotel yang tidak bisa diakses oleh timnya. Sementara yang lain, dalam situasi serupa, tetapi diizinkan untuk isolasi mandiri di kawasan desa Olimpiade.
Sesuai aturan, atlet yang positif Covid-19 tetapi tanpa gejala akan dikirim ke hotel untuk dikarantina. Sementara yang memiliki gejala akan dikirim ke rumah sakit. Kelompok atlet ini tidak akan diizinkan untuk bertanding sampai mereka dinyatakan negatif.
(adr/odi)