Kisah penjual makanan tampan dan bertubuh kekar selalu menarik perhatian. Di Singapura ada penjual bakso ikan yang juga berprofesi sebagai model hingga guru les. Begini kisahnya yang gigih berjualan.
William Lin adalah pria 29 tahun asal Singapura yang punya segudang kegiatan. Ia mengambil bagian dalam kontes Mr World Singapore hingga mengajar les bahasa China.
Tak hanya itu, ia juga berjualan di hawker center milik keluarganya, Hong Xing Handmade Fishball and Meatball di Bukit Merah View Market & Hawker Centre. Sebanyak apapun kegiatan William, ia tidak pernah meninggalkan bisnis keluarganya ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip Asia One (4/2/2022), William tak menampik sosoknya sebagai penjual makanan di hawker center menarik perhatian karena penampilan fisiknya. "Melalui usaha saya, saya harap bisa dikenal lebih luas sebagai penjual hawker. Meski kamu seorang penjual hawker, kamu bisa melakukan hal-hal keren," katanya.
Di kedainya ia menawarkan mee pok dengan bakso ikan sebagai menu andalan. Racikan mee pok-nya sederhana, hanya dengan tambahan bumbu berbasis kecap asin, cabe, dan potongan lard (lemak babi). Untuk bakso ikannya konon sangat lembut, bahkan ada yang bilang seperti tekstur tahu.
Menomorsatukan keluarga
![]() |
Pria yang tergabung dalam agency talent bernama Beam Artistes ini mengatakan dirinya berasal dari keluarga miskin di sebuah desa di Fujian, China. Orang tuanya berprofesi sebagai petani.
"Laut berada tepat di luar pintu belakang sekolah dasar saya. Saat jam istirahat, kami akan bermain di tepi laut," kenang William. Meski pesona alam kampung halamannya indah, keluarga William putuskan pindah ke Singapura pada 15 tahun lalu untuk mencari lebih banyak peluang.
Orang tuanya lantas membuka kedai bakso ikan, namun ternyata kegiatan berjualan makanan ini begitu menyita waktu. William mendapati orang tuanya berjuang amat keras setiap hari. Beban mereka terlalu berat.
Akhirnya William membantu orang tuanya menjalankan kedai penuh waktu. Ia mengorbankan pekerjaannya yang nyaman sebagai guru les bahasa China. Tadinya profesi itu merupakan pekerjaan utama, tapi sekarang menjadi pekerjaan sampingan.
Orang tua William awalnya keberatan, tapi akhirnya bisa menerima keputusan William. Ia sangat mengkhawatirkan kesehatan orang tuanya. Ia rela melakukan pekerjaan berat untuk mereka.
"Jika saya ingin mendapatkan lebih banyak uang, akan ada peluang di masa depan. Tetapi jika saya melewatkan waktu yang dihabiskan bersama orang tua saya, tidak ada kesempatan untuk melakukannya lagi," ujarnya.
William memiliki pengorbanan besar untuk menjadi penjual bakso ikan. Baca halaman selanjutnya.
Pengorbanan besar menjadi penjual bakso ikan
William sehari-hari mulai berjualan pukul 10 pagi. Ia akan terus berada di kedai sampai tutup lalu pulang ke rumah sekitar pukul 11 malam. Kemudian saat ia mendapat giliran wajib bikin bakso ikan, William harus bangun pukul 1 pagi.
William juga selalu menyempatkan olahraga di gym, tapi ketika dirinya sangat sibuk di kedai, ia memilih olahraga di rumah. Ia menebusnya dengan lari di rumah.
Soal penampilan, William juga memperhatikannya. Sebagai seorang entertainer ia paham betul mengenai betapa pentingnya berpenampilan rapi, bersih, dan keren.
Sambil malu-malu ia bilang kalau pelanggan kedai bakso ikan kerap memuji penampilannya. "Sejujurnya saya menyukainya. Ketika orang-orang bilang kamu terlihat keren, tentu kamu akan senang," kata William.
Mengenai kesuksesannya, ayah satu anak ini bilang butuh pengorbanan besar di baliknya. William berujar, "Tidak mudah untuk meraih kesuksesan. Pasti ada pengorbanan. Saya tidak menyesali bahkan ketika saya sakit karena kurang tidur."
Suka berbagi dan menebar energi positif
![]() |
Dengan pembagian waktu yang super ketat antara mengurus keluarga, jalani beberapa pekerjaan, dan mewujudkan mimpi untuk sukses di dunia hiburan, William juga tak segan harus mengorbankan waktu santainya.
Ia juga enggan pergi ke club atau minum-minum alkohol bersama temannya. "Saya suka menghabiskan waktu saya untuk hal berguna," katanya.
William mengatakan berterima kasih bisa 'diterima' di Singapura. Sebagai warga pendatang, dirinya pun merasa perlu memberi kembali pada masyarakat.
Di balik sosoknya yang giat dan tekun, William ternyata juga sosok yang gemar berbagi keceriaan. "Saya adalah seseorang yang memiliki banyak energi positif. Saya ingin menyebarkan energi positif ini untuk harapan bagi orang-orang yang bekerja keras dalam hidupnya," tutup William.
(adr/adr)