Sebuah alat canggih baru saja diciptakan oleh para peneliti untuk mendeteksi rasa makanan. Alat ini memiliki fungsi seperti lidah manusia yang bisa menilai rasa makanan, khususnya makanan manis.
Manusia diciptakan memiliki indera perasa berupa lidah yang bisa mendeteksi rasa makanan. Bahkan lidah juga memiliki bagian yang khusus bisa mendeteksi rasa makanan manis, asin bahkan pahit.
Namun sayangnya deteksi rasa lewat lidah manusia berkaitan dengan selera makan. Misalnya, ketika seseorang mencicip permen dan menilai rasanya terlalu manis, mungkin bagi orang lain rasa manisnya justru sudah pas.
Perbedaan selera dan penilaian ini membuat beberapa perusahaan produsen makanan dan minuman merasa kesulitan membuat produk baru karena penilaiannya dianggap kurang objektif. Dilansir dari Phys (3/2) untuk mengatasi masalah ini, para peneliti mencoba membuat alat yang memiliki fungsi seperti lidah manusia.
ACS Applied Materials & Interfaces mengembangkan lidah bioelektronik ultrasensitif yang mengukur rasa manis. Cara kerjanya mirip seperti lidah manusia karena alat ini dilengkapi sensor yang bisa mendeteksi rasa.
Untuk mendapatkan data yang lebih objektif, para peneliti berhasil membuat lidah bioelektronik di laboratorium. Karena sistem kerja yang terlalu kompleks, alat ini tidak sepenuhnya bisa bekerja layaknya lidah manusia yang bisa mendeteksi berbagai rasa sekaligus.
Lidah manusia memiliki reseptor rasa manis dengan dua struktur besar dan kompleks yang mengikat senyawa seperti gula. Bagian terluar dari salah satu struktur ini disebut domain Venus penangkap lalat karena memiliki bentuk seperti tanaman pemakan serangga. Domain ini berinteraksi dengan sebagian besar zat manis yang dikonsumsi seseorang.
Dalam penelitian sebelumnya di Amerika Serikat, Tai Hyun Park, Seunghun Hong dan rekannya membuat alat yang mendeteksi rasa gurih umami. Cara kerja alat ini dengan mendeteksi protein yang biasanya terkandung dalam makanan gurih.
Dengan cara kerja yang hampir sama, para peneliti mengembangkan alat yang mendeteksi rasa manis. Ketika makanan atau minuman manis yang mengandung larutan sukrosa atau sakarin maka alat ini langsung menunjukkan tingkat rasa manisnya.
Sensor pada alat ini merespon tingkat 0,1 femtomolar, yang 10 juta kali lebih sensitif daripada sensor manis lidah bioelektronik yang pernah dibuat sebelumnya. Jadi meski kandungan gula dalam makanan dan minuman sangat sedikit, alat ini tetap bisa mendeteksi.
Perangkat ini juga dapat secara konsisten mengukur manisnya minuman asli, seperti jus apel dan teh chamomile yang beri pemanis sukrosa. Sayangnya alat ini tidak bisa mendeteksi kandungan selobiosa atau gula hambar dan tidak bisa mendeteksi kandungan monosodium glutamat atau MSG.
Karena bekerja optimal untuk mendeteksi rasa manis, lidah bioelektronik ini bisa digunakan dalam berbagai industri seperti produsen makanan dan minuman, industri perawatan kesehatan hingga industri farmasi. Para peneliti optimis bahwa lidah bioelektronik ini akan berguna untuk mendeteksi makanan secara objektif dan detail.
Simak Video "Pelari Newbie Jangan Gegabah!"
(dvs/odi)