Seorang pria penasaran ingin mencoba menjadi pengantar makanan. Setelah mencoba selama 100 hari, dirinya belajar banyak tentang hal ini.
Penasaran dengan cara kerja dan beban kerja seorang pengantar makanan, pria ini putuskan untuk mencoba pekerjaan tersebut. Layaknya pengantar makanan lainnya, setiap hari ia melakukan pekerjaan tersebut.
Walaupun hanya sebuah eksperimen, tetapi pria ini melakukan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh selama seharian. Mencoba selama 100 hari, dirinya mengaku menemukan pelajaran yang begitu berharga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya satu, tetapi pria bernama Owen Lindstrom ini bekerja di dua perusahaan pengantar makanan sekaligus. Dirinya kemudian mengetahui berbagai hal yang dilalui seorang pengantar makanan baik dari luar maupun dalamnya.
Baca juga: Salah Alamat, Pengantar Makanan Ini Malah Ancam Polisikan Penerima Makanan
![]() |
Mengutip Today (29/1) Owen Lindstrom memulai pekerjaannya di DoorDash dan UberEats sebagai pengirim makanan selama 100 hari. Bukan untuk mendapatkan keuntungan atau sebagai mata pencaharian, melainkan untuk mengetahui bagaimana rasanya bekerja menjadi seorang pengantar makanan.
Lindstrom mengatakan bahwa mengambil pesanan di kawasan dengan populasi yang tinggi akan semakin sangat menguntungkan. Terutama ketika berada di kawasan dermaga, biasanya pengantar makanan bisa mendapatkan pendapatan sebesar $ 300 atau setara dengan Rp 4,3 juta per hari.
Sementara jika menerima pesanan di kawasan kota kecil, pesanan yang diterima tidak sebanyak pesanan di kawasan dermaga. Orang-orang di kota juga diakui jarang sekali memberikan uang tambahan atau tip yang cukup besar.
Lindstrom juga mengatakan bahwa pengantar makanan seharusnya bertindak ramah dan sopan terhadap para pekerja di restoran yang menyiapkan makanan untuk mereka antar. Lindstrom menerima laporan dari salah satu pegawai restoran bahwa pengantar makanan hanya akan memperlihatkan layar ponselnya ke wajah dan mengambil makanan kemudian langsung pergi.
Sementara Lindstrom yang ingin menggali dunia pengantaran makanan menyempatkan diri untuk bertanya lebih banyak. Lindstrom mengaku dirinya selalu menjalin percakapan hangat sambil menunggu pesanannya disiapkan. Dirinya menyadari bahwa kedua belah pihak memiliki posisi yang sama pentingnya.
Baca juga: Apes! Pengantar Kulkas Ini Dipecat Usai Dijebak Pelanggannya
![]() |
Lindstrom mengakui bagian terberat bekerja sebagai pengantar makanan adalah menunggu. Menunggu pesanan rasanya benar-benar sangat membosankan terlebih mereka yang berpikir bahwa harus secepatnya mendapatkan pesanan untuk menghasilkan lebih banyak uang.
Selama 100 hari tersebut, Lindstrom menghabiskan hingga 12 jam untuk mengantar makanan. Dirinya mampu menghasilkan $ 20.012 atau setara dengan Rp 287 juta. Tetapi penghasilan ini belum dipotong oleh biaya kebutuhan lain-lain yang harus dikeluarkan pada masa 100 hari eksperimennya.
Lindstrom hanya membawa pulang sekitar Rp 252 juta saja setelah sebagian pendapatannya tersebut dihabiskan untuk membeli bahan bakar kendaraan dan biaya perawatan kendaraan. Setelah itu dirinya harus membayar pajak pekerjaan sebanyak Rp 136 juta.
Sejak saat memulai 100 harinya ini, Lindstrom memiliki tujuan untuk menghasilkan uang hingga $ 25.000 atau setara dengan Rp 358 juta. Ternyata untuk mencapai pendapatan $ 20.012 atau setara dengan Rp 287 juta saja dirinya mengalami banyak kesulitan dan rintangan yang tidak mudah untuk dihadapi.
Baca juga: Apes! Pengantar Kulkas Ini Dipecat Usai Dijebak Pelanggannya
(dfl/adr)