Berawal dari permen mint. Kejadian tragis saat malam Halloween ini menjadi catatan sejarah yang kelam di Inggris hingga sekarang.
Halloween identik dengan perayaan kostum serta Trick or Treat, di mana anak-anak hingga orang dewasa berkeliling ke rumah-rumah orang untuk meminta permen hingga cokelat.
Meski terdengar modern, tradisi ini sudah dilakukan sejak tahun 1858 di Bradford, Inggris. Namun ada kejadian kelam yang berawal dari permen mint yang memakan banyak korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Atlas Obscura (02/02), berikut kisah seputar permen mint yang dijadikan alat pembunuh secara halus oleh pembuat permen di sana.
1. Permen Beracun Buatan Williaw Hardaker
![]() |
William Hardaker merupakan penjual permen dan manisan di Green Market, Bradford. Pada tanggal 30 Oktober, jelang perayaan Halloween ia membuka lapak dagangannya dan menjual permen mint yang populer.
Hari itu ia berhasil menjual sekitar 2,5 kg permen mint yang kebanyakan dibeli oleh buruh pabrik. Anehnya keesokan harinya ada dua anak berusia 8 dan 11 tahun yang meninggal dunia. Saat itu tingkat kematian anak-anak memang tengah tinggi karena wabah kolera dan sebagainya. Sampai kematian kedua bocah ini tidak terlalu menarik perhatian.
Namun keanehan terus terjadi ketika di tanggal 31 Oktober, semakin banyak orang yang meninggal dunia secara tiba-tiba.
2. Permen Mint Beracun
Banyaknya kasus orang meninggal dunia secara mendadak membuat seorang warga bernama Mark Burran curiga. Bahwa kedua anaknya yang masih berusia 2 dan tahun tersebut meninggal dunia setelah ia memberikan permen mint yang dibelinya.
Kecurigaan ini terbukti ketika ada seorang pria yang iseng mencoba memakan permen itu, dan beberapa hari kemudian jatuh sakit. Burran langsung melaporkan penjual permen yang dicurigainya.
Sementara itu para dokter di kota Bradford panik mendapati banyaknya anak-anak hingga orang dewasa yang sakit dan sekarat dalam waktu bersamaan.
3. Permen Mint Arsenik yang Mematikan
Pada saat itu memang makanan yang beracun bukan lah topik baru. Sehingga makin banyak orang yakin bahwa Hardaker merupakan penyebab dari semua kematian ini. Di dalam permen buatan Hardaker terbukti mengandung arsenik dalam jumlah besar.
Ketika ditangkap Hardaker langsung menuduh Josep Neal, salah satu penjual bahan-bahan untuk pembuat permen yang menjual cairan racun berbahaya kepadanya. Neal juga memberikan resep permen untuk ditiru Hardaker.
Permen mint buatannya memiliki komposisi gula, minyak daun mint, air, gum dan daft. Daft sendiri merupakan bubuk gipsum yang banyak digunakan oleh penjual makanan nakal, untuk mengganti gula dan menekan biaya produksi serendah mungkin.
4. Pembunuhan yang Tak Sengaja
Bubuk gipsum bukan menjadi masalah utama dalam tragedi ini. Namun keserakahan Neal lah yang ingin mendapatkan keuntungan sebanyak mungkin. Beberapa minggu sebelum tragedi ini terjadi, Neal ingin membeli 6 kg bubuk gipsum dari salah satu pemasoknya.
Namun karena terjadi perselisihan antara dirinya dan pemasoknya. Neal kemudian menyuruh karywannya untuk membawa bubuk-bubuk yang ditemukan di toko pemasoknya itu. Karyawannya ini lalu membawa bubuk putih tanpa nama, yang ternyata merupakan bubuk arsenik.
Karena ketidaktahuan mereka, mereka memproses bubuk arsenik ini menjadi pengganti gula. Tentunya permen ini sangat berbahaya dan bisa membunuh anak-anak hingga orang dewasa dalam hitungan detik.
5. Kasus Permen Beracun
![]() |
Karena perbuatannya, Neal dan karyawannya harus mendekam di penjara. Tapi tak berapa lama mereka dibebaskan kembali, karena saat itu belum ada hukum yang mengatur tentang kasus seperti ini.
Pada akhirnya Hardaker kembali berjualan permen di pasar yang sama. Meski akhirnya tidak ada yang bertanggung jawab atas permen beracun ini. Namun kasus ini masih diingat banyak orang sampai sekarang.
Tapi karena kasus ini juga, akhirnya terbit kebijakan Pharmacy Act di tahun 1868. Di mana kebijakan ini memastikan semua farmasi dan ahli medis untuk mengemas racun atau bubuk berbahaya dalam botol berwarna khusus, diberi label agar orang-orang tidak keliru.
Baca Juga: 5 Makanan Mematikan yang Tetap Populer Meski Berbahaya" selengkapnya
(sob/odi)