Siapapun yang bekerja di restoran pasti akan senang jika mendapat pesanan makanan dalam jumlah banyak. Namun justru kesal jika pesanan makanan dalam jumlah banyak ini justru dilakukan menjelang jam tutup restoran.
Dilansir dari Daily Dot (31/1) sebuah video viral memperlihatkan curhatan seorang pegawai coffee shop Starbucks Aberdeen, Skotlandia pada seorang pelanggan. Ia mengungkapkan bahwa coffee shop ini sudah bersiap untuk tutup namun ada pelanggan yang memesan kue dalam jumlah sangat banyak.
![]() |
Karena masih dalam jam operasional, mau tak mau seluruh karyawan jadi harus bekerja ekstra untuk melayani pelanggan ini.
"Kami tutup dalam sepuluh menit dan seorang pelanggan mencoba memesan lebih dari 100 kue," kata seorang barista Starbucks lewat akin TikToknya @livvie3304.
Dalam video diperlihatkan struk untuk makanan dengan jumlah 93 item. Makanan ini dipesan oleh pelanggan bernama Kim. Ia melakukan pemesanan lewat aplikasi online sehingga tak bisa ditolak oleh pihak restoran.
Barista bernama Liv ini lebih lanjut menjelaskan kalau pelanggan sebenarnya memesan 160 potong kue rasa cokelat namun tidak bisa dipenuhi karena keterbatasan bahan baku. Akhirnya pelanggan ini menerima kalau pihak Starbucks hanya bisa melayani 93 potong kue.
"Sejujurnya, adonan kue kami telah habis. Kami bukan perusahaan katering. Sebenarnya Anda benar-benar dapat membuatnya di rumah," kata Liv dalam videonya.
Setelah memborong semua kue, Liv mengatakan pelanggan ini membayar dengan total $293,12 atau setara Rp 4,2 juta. Setelah ditanya, ternyata pelanggan ini membeli banyak kue untuk suguhan makanan di pesta ulang tahunnya ke-17.
Karena membuat pesanan dadakan dalam jumlah banyak ini, seluruh pekerja harus lembur dan baru pulang beberapa jam setelah jam operasional berakhir. "Kami tutup pukul 10 malam dan harus menetap beberapa jam karena melayani pesanan," lanjut Liv.
Postingan video ini pun viral dan mengundang reaksi dari netizen. Banyak yang menanyakan soal uang tip yang diberikan pelanggan iseng ini, namun Liv menjawab bahwa remaja ini sama sekali tidak memberikan uang tip.
"Banyak pertanyaan soal uang tip yang diberikan. Dia membayar lewat aplikasi jadi mungkin dia memberikan tip lewat aplikasi juga, tapi ku rasa dia sama sekali tak memberi," ujar Liv.
"Orang-orang seperti ini tidak pernah bekerja di restoran atau pelayanan jasa makanan," tulis salah satu komentar.
"Pesanan banyak seperti ini harusnya dilakukan setidaknya 24 jam sebelumnya," ujar netizen lain.
"Sebagai barista Starbucks, saya akan menyuruhnya pergi," sahut netizen yang juga barista di Starbucks.
(dvs/odi)