Saat perayaan Imlek, orang Tionghoa mempercayai ada makanan-makanan pembawa nasib buruk atau kesialan yang tidak boleh dihidangkan. Mulai dari bubur hingga lobster, berikut daftarnya!
Sarat akan makna dan budaya, Imlek bukan sekadar perayaan hari besar saja. Saat Imlek berlangsung, aturan atau pakem-pakem tertentu juga harus dijalani dengan hati-hati.
Dalam hal makanan, beberapa menu justru disarankan untuk dikonsumsi karena merupakan lambang keberuntungan. Namun ada juga makanan yang dijadikan pantangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa makanan yang dilarang untuk dikonsumsi saat Imlek bahkan ada yang dikatakan sebagai simbol kematian. Apa saja daftarnya?
Baca juga: Jijik! Pelanggan Ini Temukan Kecoa Utuh dalam Pesanan Buburnya
Berikut 7 makanan yang dianggap pembawa sial saat Imlek menurut CBC (23/1):
![]() |
1. Sayap ayam
Seekor ayam utuh yang disajikan di atas meja makan saat perayaan Imlek dipercaya sebagai lambang kesehatan saat memasuki tahun yang baru. Tetapi berbeda dengan sayap ayam yang disajikan terpisah dengan seekor ayam secara utuh.
Konsumsi sayap ayam saat Imlek dipercaya dapat membawa keberuntungan terbang jauh bersama makanan yang disantap. Tidak hanya sayap ayam, tetapi menyajikan semua sayap unggas dianggap memiliki arti yang sama yaitu membawa keberuntungan pergi jauh.
2. Makanan putih
Segala hal yang berwarna putih dilarang untuk digunakan atau dinikmati saat perayaan Imlek, termasuk makanan. Makanan berwarna putih seperti susu, tahu, dan yang lainnya dikatakan harus dihindari selama perayaan Imlek.
Makanan yang berwarna putih dianggap sebagai salah satu simbol kematian karena warnanya yang putih. Warna putih memiliki arti yang buruk menurut kepercayaan Tionghoa yaitu kematian, kehilangan, hingga nasib yang buruk.
3. Bubur
Saat memasuki waktu pagi di hari Imlek, ada satu menu sarapan yang paling digemari tetapi wajib dihindari. Semangkuk bubur yang hangat ternyata masuk ke dalam daftar makanan yang tidak boleh disajikan saat perayaan Imlek.
Hal ini karena bubur dipercaya oleh keturunan Tionghoa sebagai simbol kemiskinan. Tidak menyajikan atau menyantap bubur saat Imlek dipercaya dapat menangkal kemiskinan yang melanda saat memasuki tahun baru.
Baca juga: Sempat Viral karena Getok Harga, Pedagang PKL Malioboro Akan Digusur Pekan Ini
Simak Video "Video: Tradisi Bagi-bagi Bubur Suro untuk Buka Puasa di Palembang"
[Gambas:Video 20detik]