Awalnya dianggap sebagai makanan tak sehat, kini daging babi justru digandrungi orang Korea terutama pada bagian perut babi. Ternyata ini alasannya.
Di Indonesia daging babi dianggap sebagai makanan haram sebab mayoritas masyarakat Indonesia merupakan umat Muslim. Karenanya, daging ayam, sapi dan kambing lebih populer.
Berbeda dengan Korea Selatan daging babi sangat populer dikonsumsi. Bahkan hampir setiap restoran di sana selalu menyajikan menu berbahan dasar daging babi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Populernya daging babi di Korea Selatan memiliki sejarah yang panjang. Padahal awalnya daging babi dianggap sebagai makanan tak sehat oleh masyarakat Korea Selatan.
1. Awalnya Lebih Daging Sapi Lebih Populer dari Daging Babi
![]() |
Jauh sebelum mengonsumsi daging babi, masyarakat Korea Selatan lebih suka makan daging sapi. Itu karena sapi memiliki daging yang lebih banyak daripada babi.
Mengutip dari Goody Malaysia, awalnya masyarakat Korea Selatan jarang yang memelihara babi karena babi mengonsumsi biji-bijian.
Sementara saat itu, hasil panen gandum sangat rendah, sehingga harganya mahal. Selain itu, ada kabar yang berhembus bahwa daging babi adalah makanan yang tak sehat.
Baca Juga: Gurih Mantap! Nasi Campur Halal di Bali Buatan Mek Juwel
2. Dianggap dapat Menyebabkan Wasir
![]() |
Dikutip dari National Geographic, pada masa Dinasti Joseon ramai isu yang menyebutkan bahwa makan daging babi bisa menyebabkan wasir. Apalagi babi saat itu diberi makan sampah.
Seperti sisa makanan, kotoran manusia hingga kotoran selokan. Karenanya masyarakat Korea Selatan menganggap daging babi sebagai makanan tak sehat.
Kemudian di tahun 1970, masyarakat Korsel mulai memelihara babi dengan tujuan untuk diekspor. Ekspor daging babi paling banyak dilakukan ke Jepang.
3. Mulai Mengonsumsi Daging Babi
![]() |
Saat proses ekspor ke Jepang, ternyata masyarakat Jepang hanya membeli daging babi bagian pinggang atau tenderloin untuk membuat steak.
Sementara itu, bagian lainnya seperti kepala, usus dan perutnya tidak laku. Saat itulah masyarakat Korea Selatan mulai mengonsumsi daging babi.
Orang-orang Korea kemudian sering memanggang sisa-sisa bagian babi itu di atas kompor, terutama pada bagian perut. Bagian itu kemudian dipotong berukuran 3-4 agar memudahkan saat dipanggang dan dimakan.
Baca Juga: Demi Makan Babi 24 Jam, TikToker Ini Rela Terbang ke Bali
4. Perut Babi jadi Hidangan Favorit
![]() |
Ada masanya di mana perut babi populer sebagai hidangan utama seiring krisis keuangan IMF yang terjadi di Korea Selatan pada tahun 1997. Itu karena perut babi harganya lebih murah daripada daging sapi.
Saat itulah ramai orang Korea Selatan yang mengakui bahwa perut babi panggang memiliki rasa yang enak. Hidangan berupa perut babi itu kemudian dikenal dengan sebutan samgyeopsal dalam bahasa Korea.
Biasanya perut babi itu dipanggang dengan bumbu BBQ. Cara makannya adalah dengan membungkus daging menggunakan daun selada, lalu dimakan. Ada juga yang makan samgyeopsal pakai kimchi.
5. Perut Babi Diakui sebagai Makanan Sehat
![]() |
Dari yang awalnya disebut sebagai makanan tak sehat, kini justru sebaliknya. Masyarakat Korea Selatan mengakui bahwa daging babi adalah makanan sehat.
Itu karena daging babi khususnya pada bagian perut dimakan dengan kimchi dan sayuran segar. Selain itu, banyak juga orang Korea Selatan yang percaya bahwa lemak pada perut babi dapat menghilangkan debu di paru-paru.
Dikutip dari Seoul Eats, biasanya mereka masak perut babi saat musim debu kuning, di mana kondisi udara Korea Selatan dipenuhi dengan polusi debu pasir yang mengalir dari Tiongkok.
Nah, hal itulah yang mendorong masyarakat Korea Selatan untuk mengonsumsi lebih banyak daging babi. Tepatnya pada akhir tahun 2013. Dan dalam sekejap penjualan daging babi di Korea langsung meroket.
Baca Juga: 5 Menu Babi Populer untuk Natal, Ada BPK hingga Babi Rica-rica