Orang yang minum soda dingin ternyata merasa lebih senang dibandingkan minum minuman biasa. Salah satu penyebabnya adalah karena suara mendesis dari minuman bersoda.
Tak bisa dipungkiri, makanan dan minuman juga mempengaruhi suasana hati dan perasaan seseorang. Sebuah penelitian mengungkap bahwa minuman yang menghasilkan suara mendesis ternyata membuat orang merasa lebih senang.
Suara mendesis ini bisa dihasilkan dari minuman bersoda, bir ataupun minuman lain yang menghasilkan suara saat disajikan. Dilansir dari Hospitality Insight (10/1) memang sulit dipahami mengapa minuman yang berbunyi mendesis bisa bikin orang merasa senang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Interaksi antara karbon dioksida dalam minuman soda dengan enzim tertentu yang terdapat dalam air liur menyebabkan reaksi kimia yang menghasilkan asam karbonat. Zat ini diyakini dapat merangsang beberapa reseptor rasa sakit, mirip dengan saat orang mencicipi makanan pedas.
Meskipun menyebabkan sedikit rasa sakit pada lidah, anehnya banyak orang yang justru menyukainya. Sama halnya seperti makan makanan pedas, orang akan merasa gelisah dan berkeringat namun nyatanya banyak yang ketagihan dengan efek rasa pedas.
Kehadiran gelembung dan suara mendesis pada minuman ini bahkan dapat mempengaruhi persepsi soal rasa. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan, para peneliti menemukan bahwa orang dapat merasakan 'gigitan' asam karbonat tanpa gelembung, tetapi gelembung terbukti mengubah rasa.
"Kami masih belum memiliki gambaran yang jelas tentang mekanisme bagaimana gelembung mempengaruhi rasa, meskipun produsen minuman ringan memiliki cara untuk menyesuaikan jumlah karbonasi sesuai dengan rasa manis dan sifat minuman," ujar salah satu peneliti. Demikian juga soal minuman beralkohol, orang yang minum minuman beralkohol dengan soda cenderung merasa lebih cepat mabuk.
Pada kesimpulannya, minuman bersoda yang menghasilkan bunyi berdesis akan lebih menggoda selera dibandingkan minuman biasa. Orang tertarik untuk segera menikmati minuman saat masih mengeluarkan suara desis.
Justru suara mendesis dari minuman soda ini semakin tidak menarik saat sudah tak lagi berbunyi. Selain reaksi fisika pada lidah, efek ini juga dipengaruhi faktor indera pendengaran dan penglihatan.
Meski rasa makanan dan minuman bisa dicicip lewat lidah sebagai indera perasa, tetapi indera lainnya pun ikut bekerja. Indera penglihatan, indera pendengar bahkan indera penciuman pun ikut bekerja saat seseorang menikmati makanan dan minuman.
(dvs/odi)