Sate jadi menu kuliner nusantara yang banyak disukai masyarakat Indonesia. Variannya cukup banyak, ada sate ayam, sate kambing, sate padang, hingga sate lilit. Kebanyakan sate menggunakan daging sebagai bahan bakunya.
Namun ternyata selain daging, ada juga sate jamur tiram yang tidak kalah nikmat. Tak hanya enak, jenis sate yang satu ini juga menyehatkan, lho. Teksturnya kenyal, jadi ingin kunyah terus. Menurut sebagian orang sate jamur lebih enak dari daging. Cocok buat vegetarian maupun pengikut gaya hidup sehat.
Sate jamur tiram merupakan salah satu menu andalan di Kedai Kooti milik Indah Widuri. Untuk sausnya, Indah menawarkan pilihan yang cukup bervariasi. Mulai dari saus kacang yang tidak pedas, saus padang, hingga taichan dengan tingkat kepedasan super. Per 1 porsinya dihargai Rp 20 ribu saja. Cukup terjangkau bukan?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak cuma sate saja, lho, Kedai Kooti yang berlokasi di Sleman, Yogyakarta juga menawarkan aneka menu olahan jamur lainnya. Ada nasi bakar tuna jamur, geprek jamur, serta gudeg jamur yang menggugah selera.
Indah sudah mulai terjun ke dunia usaha ini sejak tahun 2018 dengan membuka Roeby House yang fokus pada produksi makanan ringan seperti biji kakao karamel, keripik kelapa dan keripik jamur tiram.
Kemudian saat pandemi COVID-19 melanda, ia melihat adanya peluang usaha makanan siap saji, sehingga memutuskan untuk membuka Kedai Kooti. Selain itu, Indah juga ingin membantu para mitra petani yang mengalami kesulitan karena penjualan jamur tiram mengalami penurunan.
![]() |
"Kedai Kooti di mana saat itu penjualan jamur tiram segar dari mitra petani menurun. Kedai Kooti berinovasi membuat makanan siap saji berbahan baku jamur tiram, yaitu seperti sate jamur, gudeg jamur dan nasi bakar tuna jamur. Kemudian menambah produk rice bowl, minuman dan bakery," ujarnya kepada detikcom.
Indah bersyukur selama pandemi COVID-19, ia bisa menjual hingga 1000 pax olahan jamur setiap bulan, dengan omzet mencapai Rp 20 juta. Hal ini berkat inovasi kreatif yang dilakukan dalam rangka menjawab kebutuhan konsumen pada saat pandemi, yaitu kebutuhan akan makanan siap saji dengan pembelian secara daring.
"Perubahan yang terjadi pada Roeby House yang sebelumnya hanya produsen makanan ringan bertambah menjadi food service dengan brand Kedai Kooti dan lebih banyak menggunakan pemasaran secara online," terangnya.
Agar bisnis kulinernya semakin tumbuh dan berkembang, ia pun mengikuti program pelatihan. Salah satunya 'Kembangkan Bisnis Kulinermu' yang digelar detikcom bersama Kraft Heinz Food Service. Lewat kegiatan tersebut, Indah berharap bisa menambah ilmu baru untuk membantu Kedai Kooti dalam pengembangan produk dan usaha.
"Programnya sangat menarik, dan banyak ilmu yang bisa diaplikasikan dalam usaha Kedai Kooti. Semoga Kedai Kooti semakin berkembang sehingga bisa memberi manfaat yang lebih bagi masyarakat sekitar, seperti penambahan jumlah tenaga kerja dan peningkatan penjualan mitra petani," tandasnya.
(prf/ega)