Memasuki tahun baru, banyak orang berharap mendapat keberuntungan. Menghindari konsumsi makanan tertentu yang dianggap membawa kesialanpun masih dipercaya beberapa orang.
Ayam disebut sebagai salah satu menu yang membawa kesialan. Mengutip Mashed (29/12/21), ayam disebut memiliki sayap yang khawatirnya bisa membawa 'terbang' keberuntungan yang bakal datang di tahun baru.
Selain itu, artikel dalam St. Louis Magazine menyarankan agar seseorang tidak makan ayam pada 31 Desember. Hal ini berkaitan dengan cara makan ayam dan unggas lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ayam akan menggaruk ke belakang untuk mencari-cari makanan di tanah. Khawatirnya, seseorang yang makan ayam di malam tahun baru bakal ditakdirkan "menggaruk kotoran" demi mendapat makanan.
![]() |
Takhayul makanan ini mungkin terdengar tak masuk akal, namun beberapa orang masih mempercayainya. Mereka benar-benar memilih tidak makan ayam di tahun baru.
Selain ayam, ada beberapa makanan yang diyakini membawa kesialan di tahun baru. Dalam budaya China, misalnya, orang-orangnya meyakini tidak mengonsumsi makanan berwarna putih saat tahun baru.
Warna putih adalah simbol kematian dan kesialan. Mereka bakal menghindari makan tahu, putih telur, keju, dan makanan berwarna putih lainnya di malam tahun baru.
Lalu banyak juga orang yang percaya tidak makan lobster di malam tahun baru agar beruntung. Hal ini karena lobster berenang mundur yang khawatirnya bikin seseorang mengalami kemunduran di tahun mendatang.
Sebaliknya, beberapa makanan justru disarankan untuk dimakan saat tahun baru. Harapannya makanan ini bisa mendatangkan keberuntungan.
![]() |
Tradisi masyarakat Spanyol, contohnya. Mereka makan 12 butir anggur di malam tahun baru. Keduabelas anggur ini melambangkan harapan baik untuk 12 bulan yang bakal terlewati di tahun depan.
Makanan berwarna kuning juga disarankan untuk dikonsumsi karena kuning identik dengan emas dan keberuntungan. Lalu ada juga sayuran hijau seperti bayam, sawi hijau, dan kale yang dianggap bagus dikonsumsi karena warna hijau melambangkan uang.
Nah, terlepas dari percaya atau tidaknya kamu terhadap hal-hal di atas, nyatanya beberapa orang dan masyarakat di berbagai negara masih meyakini takhayul makanan tersebut.
(adr/odi)