Jutaan sumpit terbuang sia-sia setiap tahunnya. Berawal dari masalah ini, sebuah perusahaan di Kanada memanfaatkan sumpit bekas untuk dijadikan furnitur keren.
Mengutip Next Shark (10/12/21), perusahaan itu bernama ChopValue yang meyakini bahwa sebuah sampah seseorang bisa menjadi harta karun untuk orang lainnya.
Ide pemanfaatan sumpit berawal dari pikiran spontan Thalia Otamendi, rekan bisnis Felix BΓΆck dari ChopValue. Ia menyarankan untuk mulai berbisnis dengan sesuatu sekecil sumpit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu, BΓΆck adalah mahasiswa Ph.D. Universitas British Columbia di Kanada. Ia berharap bisa mendaur ulang sampah makanan dari lokasi pembongkaran dan konstuksi.
![]() |
Berbekal saran Otamendi, ia mendirikan ChopValue, sebuah perusahaan startup yang bertujuan mendaur ulang sumpit-sumpit bekas dari restoran dan sekolah untuk dijadikan sebuah barang yang berguna.
Saat ini ChopValue sudah berhasil mendaur ulang dan mentransformasikan lebih dari 47 juta sumpit yang jika tidak diolah bakal berakhir sia-sia di tempat pembuangan sampah.
"Sumber daya kami adalah sesuatu yang orang-orang mungkin lihat sebagai sampah. Hal ini berarti kita tidak mengambil material 'virgin' dari lingkungan," tulis pihak ChopValue.
![]() |
Mereka mengatakan kalau tiap sumpit sempurna, tipis dan kecil, serta bebas cacat. Hal ini membuat sumpit begitu ideal dijadikan material rekayasa inovatif.
ChopValue menggunakan teknik pemanasan, kukus, dan tekanan untuk proses daur ulang sumpit dari berbagai lokasi berbeda. Sumpit ini dijadikan ubin kayu. Pihaknya tak lupa memastikan bahwa semua sumpit sudah bersih dan didesinfeksi.
ChopValue mengatakan mereka sudah mengumpulkan lebih dari 350 ribu sumpit per minggu dari wilayah Metro Vancouver, Kanada saja. Selain ubin kayu, produk daur ulang sumpit ini juga termasuk workstation kayu, tangga dan dekorasi dinding.
Kini ChopValue telah memperluas usahanya di seluruh Amerika Utara, Inggris, dan Singapura. Mereka bekerja sama dengan Return-It di North Vancouver, British Columbia. Rencananya ChopValue juga bakal merambah ke Australia.
![]() |
Soal sumpit bekas yang banyak ditemukan di Kanada, laporan Uber Eats 2021 di sana mengungkap masakan Jepang, Korea, Vietnam, Thailand, dan negara Asia lain adalah yang paling sering dipesan orang-orang Kanada tahun ini. Paket makanan ini biasanya dilengkapi sumpit sebagai alat makan.
Terkait dampaknya terhadap lingkungan, ChopValue mengklaim apa yang mereka lakukan lebih baik dari pada kompos karena proses ini bakal melepas karbon dioksida ke udara.
Perusahaan startup ini menambahkan, karena sumpit terbuat dari bambu yang merupakan tanaman yang cepat tumbuh, maka bambu menjadi material terbaik untuk penyerapan karbon.
(adr/odi)