Didukung teknologi yang canggih. Kini hadir daging steak buatan lab terbesar di dunia, yang dicetak secara 3D menggunakan sel sapi asli.
Terobosan daging steak buatan lab kini semakin terdepan setelah kehadiran teknologi 3D printer. Mesin pencetak makanan yang menggabungkan formula makanan dengan teknologi yang ada.
Baru-baru ini salah satu perusahaan teknologi asal Israel, MeaTech, berhasil menciptakan steak buatan lab terbesar di dunia. Daging steak ini tentunya dicetak menggunakan mesin printer 3D.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari DailyMailUK (09/12), jika ditimbang daging ini memiliki berat mencapai 104 gram. Meski tampak kecil jika dibandingkan daging steak pada umumnya yang kisarannya bisa mencapai 200 gram per porsi, tapi tetap saja terobosan ini cukup membanggakan.
Karena daging steak buatan lab sebesar 104 gram itu dibuat dari berbagai teknologi dan penelitian yang rumit. Di mana daging steak tersebut tidak menggunakan daging sapi asli, melainkan diolah dari salah satu sel daging sapi yang hidup yang kemudian diubah menjadi lemak dan jaringan otot oleh Mea Tech.
![]() |
Kemudian campuran dari sel daging ini diletakkan di dalam printer 3D yang memproduksi steak. Kemudian steak ini 'dimatangkan' kembali lewat mesin inkubator, untuk memberikan waktu kepada sel-sel sapi berubah menjadi lemak dan otot pada daging.
"Tujuan utama MeaTech adalah untuk mengembangkan pengganti daging steak konvensional, dengan memaksimalkan daging lab berbasis sel sapi. Dibandingkan mengembangkan daging tiruan yang dibuat dari bahan-bahan non-hewani," ungkap perwakilan MeaTech.
Jadi dari segi komponen sendiri, MeaTech cukup berbeda dari perusahaan daging lab lainnya. Di mana daging lab lain, biasanya menggunakan tumbuhan hingga sel non hewani lainnya untuk membuat daging tiruan.
"Sampai sekarang MeaTech masih terus berusaha meningkatkan sistem bioprinting ini untuk memproduksi daging steak yang enak, yang nantinya daging-daging ini akan memiliki karakteristik yang sama seperti daging steak kualitas premium yang diambil dari peternakan biasa," sambung mereka.
Bukan tanpa alasan mengapa MeaTech mengembangkan daging steak buatan lab atau lab-grown meat, sebagai produk utama mereka. Langkah ini diambil dari besarnya dampak lingkungan dari peternakan hewan konvensional.
![]() |
Di mana 15% emisi gas rumah kaca, berasal dari peternakan hewan yang dibesarkan untuk disembelih dan diolah dagingnya. Tentunya emisi gas ini sangat berpengaruh terhadap perubahan iklim pada lingkungan.
MeaTech sendiri sampai kini terus mengembangkan teknologi daging steak buatan lab secara 3D ini.
MeaTech bukan satu-satunya perusahaan yang bergerak dalam bidang lab-grown meat, atau daging yang dikembangkan di dalam lab. Selama beberapa tahun terakhir, banyak perusahaan yang mengembangkan daging lab serupa.
Seperti perusahaan di Paris bernama Gourmey yang membuat foie gras di lab, kemudian ada juga ayam panggang utuh yang dicetak menggunakan mesin 3D hasil terobosan para insinyur di Universitas Columbia.
Baca Juga: Yummy! Ayam Panggang Ini Dibuat dengan Mesin Cetak 3D" selengkapnya
(sob/odi)