4. Punya Nama Lain Mie Kusam
Penggunaan campuran tepung tapioka dan gaplek membuat mie lethek berwarna kusam dan cenderung gelap. Dalam bahasa Jawa, nama lethek juga berarti kotor. Warna kusam yang terlihat pada mie lethek ini sebenarnya berasal dari getah singkong yang ikut masuk karena penggunaan gaplek sebagai bahan baku utamanya.
Perbedaan warna yang tidak bersih seperti mie pada umumnya, membuat mie lethek memiliki ciri khas fisik tersendiri yang mudah dikenali saat dijajakan di pasaran. Walaupun warnanya yang tidak begitu bagus tetapi mie lethek punya kelezatan rasa yang tak kalah dari mie pada umumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mie lethek sendiri biasa digunakan sebagai mie pada olahan seperti bakmi Jawa. Menambahkan campuran seperti bakso, telur, sayuran seperti sawi serta irisan kol membuat rasa mie lethek akan menjadi begitu lezat saat dihidangkan.
5. Kandungan Gizi
![]() |
Walaupun dibuat secara tradisional dan dibanderol dengan harga yang relatif murah, ternyata mie lethek termasuk ke daftar makanan sehat. Penggunaan bahan nabati sepenuhnya membuat mie lethek diakui memiliki manfaat kesehatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan mie gandum.
Bahkan mie lethek juga dianggap aman dan cocok untuk para pelaku diet. Pasalnya mie lethek merupakan mie dengan kandungan gluten yang rendah. Penggunaan sepenuhnya bahan nabati juga membuat mie lethek menjadi pilihan makanan yang tepat untuk pelaku vegetarian.
Pada olahan bakmi Jawa, mie lethek yang dicampurkan dengan telur bebek, suwiran ayam, bakso, dan irisan sayur-sayuran ini mengandung kadar gizi yang cukup baik. Seporsi bakmi Jawa dengan bahan dasar mie lethek mengandung sekitar 101 kalori, 7,4 gram lemak hingga protein senilai 6,7 gram.
Baca juga: Resto Salt Bae ke-28 Dibuka di Arab Saudi, Segini Harga Menunya
(dfl/adr)