Strawberry ini punya harga spesial karena cara menanamnya juga istimewa. Dibanderol seharga Rp 700 ribu per kotak, strawberry ini dirawat dengan teknik pertanian canggih.
Beberapa makanan yang dirawat dan didesain dengan peralatan canggih dan khusus dibandrol dengan harga yang begitu tinggi. Ratusan ribu bahkan hingga jutaan dipatok untuk harga makanan premium yang isinya tak banyak ini.
Uniknya semakin hari popularitas makanan premium yang berharga tinggi justru semakin meningkat. Hal ini membuat banyak produsen makanan yang berlomba-lomba untuk menyajikan makanan dengan kualitas premium.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jepang menjadi salah satu negara yang dikenal dengan kualitas bahan makanannya yang premium. Tak heran jika berbagai makanan seperti daging hingga buah-buahan dari Jepang yang tinggi harganya justru banyak diminati.
Baca juga: 5 Fakta Mie Gacoan yang Ribut dengan Driver Ojol di Yogyakarta
![]() |
Mengutip Insider (11/11), sebuah laboratorium khusus untuk penanaman strawberry dihadirkan di Jepang. Menggunakan lebah hingga kecerdasan buatan, laboratorium penanaman strawberry ini mampu hasilkan strawberry berjenis Omakase yang rasanya begitu manis.
Sebelumnya, strawberry langka yang premium ini ditanam secara tradisional di pegunungan Alpen di Jepang. Strawberry ini bahkan dikatakan memiliki rasa manis tiga kali lipat dibandingkan strawberry premium yang ditanam di Amerika Serikat.
Tak puas dengan kualitas strawberry yang ada di Amerika Serikat, Hiroki Koga selaku pendiri sekaligus CEO perusahaan Oishii, berinisiatif untuk membawa benih strawberry omakase dari Jepang ke Amerika Serikat. Menggunakan pengetahuannya tentang teknik perkebunan vertikal tradisional Jepang, Koga menciptakan sebuah laboratorium khusus untuk menanam strawberry omakase di Amerika Serikat.
Pada setiap media tanamnya didesain sedemikian rupa untuk mereplika kondisi yang sama persis dengan pegunungan Alpen Jepang. Perhatian penuh dan menggunakan berbagai alat canggih dilakukan untuk memantau dengan detail bagi lingkungan hingga tanaman strawberry di laboratorium.
"Mulai dari temperatur dan mempekerjakan robot yang didukung dengan kecerdasan buatan," kata Koga.
Baca juga: 10 Menu Termahal di Restoran Salt Bae Ini Khusus Buat Sultan
![]() |
Bukan hanya penyesuaian yang dilakukan robot, ada juga lebah-lebah yang sengaja dipersiapkan untuk melakukan penyerbukan pertanian dalam ruangan ini agar sama seperti iklim di lingkungan aslinya. Pembuatan seperti hujan ringan, hembusan angin yang sejuk, hingga sinar matahari yang cerah seperti pegunungan juga diciptakan di dalam laboratorium pertanian ini.
Strawberry sebenarnya merupakan salah satu tanaman yang paling sulit untuk ditanam dan ditumbuhkan di dalam ruangan karena strawberry membutuhkan teknik penyerbukan alami yang dilakukan oleh para lebah. Kebutuhan spesial tanaman strawberry ini yang kemudian membuat Koga berusaha untuk menciptakan lahan yang kondusif baik bagi strawberry maupun bagi lebah yang membantu penyerbukan.
"Pertanian vertikal menjadi teknik pertanian tradisional Jepang, petani-petani di Oishii sudah dilatih untuk melakukan metode kultivasi dengan penuh perhatian dan pengembangan selama berpuluh-puluh tahun di kaki gunung di Jepang," kata juru bicara Oishii.
Akibat penanamannya yang sulit, strawberry ini dibanderol dengan harga yang begitu tinggi. Sekotak strawberry berisi 1 buah strawberry berukuran sedang dibanderol seharga Rp 711 ribu. Harga yang sama juga dibanderol untuk sekotak strawberry berisi 8 buah dengan ukuran yang besar-besar.
Akibat kualitasnya yang sangat baik dan manis, Koga, bahkan mengatakan strawberry ini jauh lebih baik dibandingkan strawberry kebanyakan di Amerika Serikat. Ia juga mengatakan bahwa strawberry Amerika rasanya hanya seperti mentimun.
Baca juga: Peneliti Bisa Tanam Sayur di Antarktika dengan Metode Pertanian Vertikal
(dfl/adr)