Kopi populer sebagai salah satu minuman yang mengandung kafein. Tetapi apakah benar kandungan kafein dalam kopi cold brew dan kopi yang diseduh dengan air panas berbeda?
Kopi bukan hanya bisa diseduh dengan air panas tapi juga bisa menggunakan air dingin, teknik ini dikenal sebagai kopi cold brew. Kopi cold brew selalu disajikan dingin. Berbeda dengan kopi seduhan panas yang bisa disajikan panas maupun dingin.
Soal rasa, aroma dan konsistensi antara kopi seduhan panas dan kopi cold brew jelas berbeda. Lantas bagaimana soal kandungan kafein dalam dua jenis kopi ini?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari CoffeeAffection (15/11) menurut sebuah studi yang diterbitkan pada Maret 2020, terungkap bahwa kopi yang diseduh dengan air panas memiliki kandungan kafein lebih tinggi. Penelitian ini melibatkan jenis biji kopi asal Kolumbia.
Dalam hasil penelitian ini mengungkap beberapa aspek seperti perbedaan kandungan kafein, aktivitas antioksidan hingga pH dari dua teknik seduhan kopi ini.
Berikut penjelasan soal kandungan kafein dalam kopi cold brew dan kopi yang diseduh panas:
1. Teknik cold brew
Sesuai dengan namanya, kopi cold brew diseduh dengan air dingin. Berbeda dengan minuman es kopi yang biasanya diseduh dengan air panas baru kemudian diberi tambahan es batu. Cold brew benar-benar tidak menggunakan air panas sama sekali.
Dibutuhkan kesabaran ekstra saat menyeduh kopi dengan teknik cold brew karena prosesnya lumayan panjang. Kopi cold brew tidak bisa langsung diolah dan dinikmati layaknya kopi seduhan air panas. Dibutuhkan waktu belasan jam untuk mendapatkan sebotol kopi cold brew.
Kopi cold brew dibuat dengan alat seduh khusus. Bubuk kopi ditempatkan dalam wadah yang kemudian ditetesi air dingin sedikit demi sedikit. Proses inilah yang membuat sensasi rasa dan aroma kopi berbeda.
2. Benarkah kandungan kafein kopi cold brew lebih tinggi?
Joseph Riverra dari coffeechemistry.com menjelaskan faktor utama larutnya kadar kafein dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya suhu. Secara signifikan kafein akan larut lebih banyak pada temperatur yang lebih tinggi.
Ketika kopi dengan jenis sama dan jumlah sama diseduh dengan air panas dan air dingin maka kandungan kafeinnya akan berbeda. Joseph Rivera menjelaskan kafein dalam kopi seduhan air panas akan memiliki kafein lebih tinggi.
"Saat menyeduh kopi hangat, jumlah kafein akan lebih banyak ketimbang pada cold brew," jelas Joseph Rivera.
![]() |
Baca juga: 5 Cara Ajaib Kopi Bantu Turunkan Berat Badan |
3. Kandungan kafein dipengaruhi banyak hal
Kandungan kafein dalam segelas kopi sebenarnya bukan hanya dipengaruhi oleh teknik seduh saja. Banyak hal yang mempengaruhi kafein dalam kopi. Seperti jenis kopi yang digunakan, takaran porsi kopi sebelum diseduh, jenis roasting kopi hingga tingkat kehalusan bubuk kopi.
Kafein memiliki sifat larut air, dan makin panas air yang digunakan untuk menyeduh, lebih banyak kafein terekstraksi. Namun lagi-lagi kandungan kafein tidak bisa ditebak. Bahkan dalam dua gelas kopi dari biji kopi yang sama pun akan memiliki kandungan kafein yang berbeda.
4. Kopi panas mengandung antioksidan lebih tinggi
Sebuah studi menunjukkan seduhan kopi panas membuat kopi memiliki kadar antioksidan lebih tinggi. Dengan demikian kopi panas bisa dijadikan alternatif minuman yang lebih sehat.
Kopi yang diseduh dengan air panas mengandung asam klorogenat yang bermanfaat memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Kopi hangat juga terbukti menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, depresi, risiko diabetes tipe-2 dan bermanfaat menurunkan berat badan.
Kendati demikian, perlu diperhatikan juga bahwa kandungan kafeinnya juga lebih tinggi. Bagi orang yang memiliki gangguan sistem pencernaan atau masalah pada lambung, cobalah batasi konsumsi kopi agar tak memberi dampak buruk.
![]() |
5. Kopi cold brew lebih ramah di lambung
Kopi cold brew memiliki rasa dan aroma yang lebih lembut dan ringan dibandingkan kopi seduhan panas. Selain itu, kopi cold brew juga terbukti lebih ramah di lambung. Cold brew 65% lebih asam dibandingkan dengan kopi yang diseduh dengan air panas.
Hal ini membuat kopi cold brew lebih ramah di usus. Tentu hal ini jadi kabar baik bagi penggemar kopi yang memiliki lambung sensitif. Tetapi tetap harus diperhatikan porsi kopi yang dinikmati, pastikan tidak lebih dari 5 cangkir dalam sehari.
Simak Video "Video: Sensasi Nyeduh Kopi Langsung dari Kebun di Puncak Gunung Muria"
[Gambas:Video 20detik]
(dvs/odi)