Setiap negara memiliki etika makan yang penting untuk diterapkan masyarakatnya. Namun, ada beberapa etika makan di beberapa negara justru dianggap aneh.
Etika makan adalah atau etiket makan adalah tata cara dan sopan santun ketika makan di meja makan bersama orang lain. Terutama ketika makan dalam jamuan makan bersama orang yang lebih tua.
Setiap etika makan tentunya dianggap sebagai hal baik. Namun, etika makan bisa jadi berbeda-beda arti di setiap negara. Ada yang dianggap baik atau justru sebaliknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti kentut setelah makan dianggap tak sopan, tapi di negara lain kentut setelah makan justru dianggap sebagai penghargaan kepada makanan. Demikian juga dengan sendawa.
Dilansir dari beberapa sumber, berikut 7 etika makan teraneh di dunia:
1. Menyeruput Makanan
![]() |
Sebagian orang mungkin merasa terganggu dengan bunyi yang dihasilkan dari menyeruput makanan berkuah, seperti mie instan misalnya. Namun, tidak bagi orang Jepang.
Bagi orang Jepang makan dengan mengeluarkan bunyi seruput dianggap wajar. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa makanan yang dimakan rasanya enak.
2. Menancapkan Sumpit ke Mangkuk Nasi
![]() |
Bagi beberapa negara yang biasa menggunakan sumpit saat makan punya etika makan tersendiri. Seperti Thailand, Taiwan, Jepang, China dan Korea.
Mereka dilarang untuk menancapkan sumpit pada mangkuk nasinya, karena itu dianggap sebagai hal tabu. Menurut mereka, menancapkan sumpit itu seperti ritual yang ada di pemakaman.
Ketika ada orang meninggal, anggota keluarga menyiapkan semangkuk nasi dengan sumpit berdiri vertikal di dalam mangkuk nasinya. Selain itu, juga dilarang memberikan makanan ke orang lain menggunakan sumpit.
Baca Juga: Ikuti Etika Makan Ini Saat Menyantap Hidangan di Korea
3. Tidak Menghabiskan Makanan
![]() |
Etika makan yang satu ini dapat berbeda-beda arti di setiap negara. Ada beberapa negara yang menganggap bahwa menghabiskan makanan artinya tuan rumah tidak memberi cukup makanan.
Jadi, ketika melihat piring sudah habis, maka tuan rumah akan melayani dan menaruh makanan lagi. Hal itu biasa terjadi di Filipina, Kamboja, Korea, Mesir hingga Thailand.
Namun, bagi orang Jepang dan Indonesia, menghabiskan makanan adalah tanda kepada tuan rumah bahwa makanannya sudah lengkap. Selain itu juga dianggap menghargai jamuan makanannya.
4. Kentut setelah Makan
![]() |
Bagi orang lain kentut di depan umum merupakan hal yang menjijikkan dan dianggap tidak sopan. Apalagi jika dilakukan di depan makanan. Namun berbeda dengan suku Eskimo.
Mereka justru punya etika makan di mana kentut setelah makan dianggap sebagai hal yang wajar. Itu diartikan sebagai ucapan terima kasih dan penghargaan setelah makan.
5. Bersendawa
![]() |
Sama halnya seperti kentut, bersendawa dengan suara lantang dan di depan banyak orang biasanya dianggap tidak sopan. Namun, di negara ini justru sebaliknya.
Tepatnya bagi masyarakat yang tinggal di pulau kecil yang terletak di Timur Tengah, tepat di sebelah selatan Kuwait. Bersendawa setelah makan dengan suara keras justru diartikan sebagai penghargaan atas makanan yang diberikan. Selain itu juga untuk menandakan sudah kenyang.
6. Tidak Memotong Salad
![]() |
Orang-orang di Prancis sangat terbiasa mengonsumsi salad. Mereka pun punya etika makan salad yang baik, yakni tidak memotong sayuran pada salad menggunakan pisau.
Etika tersebut bahkan selalu diajarkan oleh orangtua kepada anak-anaknya sejak dini. Cara makan makan salad yang baik adalah dengan melipat daun salad menggunakan pisau dan garpu menjadi bagian kecil.
7. Tidak Pakai Garpu
![]() |
Sendok dan garpu telah menjadi alat makan yang paling sering digunakan. Di Thailand ada etika makan yang tidak memperbolehkan seseorang makan menggunakan garpu.
Dalam budaya Thailand, garpu tidak boleh masuk ke dalam mulut. Jadi, mereka hanya menggunakan sendok sebagai alat utama.
Namun ada pengecualian, di mana boleh menggunakan garpu yang makanannya tidak disajikan dengan nasi. Seperti buah-buahan misalnya.
Baca Juga: 4 Etika Makan Pizza, Simak Cara Makan Pizza yang Sopan
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(raf/odi)