Bagi masyarakat Papua, sagu merupakan makanan pokok. Kini sagu diolah menjadi produk mie dan pasta yang tampilannya lebih modern dan dinikmati siapa saja.
Di Papua, olahan sagu kerap dibuat menjadi papeda. Kemudian disantap dengan ikan kuah kuning yang rasanya gurih. Menu ini jadi salah satu kebanggaan masyarakat Papua.
Tapi ternyata sagu bukan hanya bisa dibuat papeda saja, sagu asli Papua ternyata bisa diolah menjadi mie dan pasta. Di tangan Jenny Widjaja, sagu khas Papua 'disulap' menjadi produk yang lebih menarik dan memiliki nilai jual tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Jenny membuat produk mie dan pasta berbahan pati dari sagu. Produk ini kemudian dipasarkan secara nasional dan internasional demi memperkenalkan kekayaan kuliner Indonesia.
Kepada detikcom (9/10) Jenny mengatakan sagu Papua termasuk komoditi yang luar biasa. Namun sayangnya belum banyak yang membuat olahannya agar lebih mudah dinikmati banyak orang. Ia juga menyebut sagu Papua sangat unik, sagu di seluruh dunia ada 6 juta hektare dan 5 jutanya ada di Indonesia dan 4 juta hektare lahan sagu ada di Papua.
"Sagolicious merupakan pelopor sagu varian di Indonesia, yang bertujuan mengangkat sagu sebagai makanan pokok masyarakat Papua, agar dikenal masyarakat di tanah air. Saya sudah sejak lama punya cita-cita mengembangkan produk dari bahan lokal dari negeri kita ini. Saya tertarik menggunakan bahan unik dan tidak ada di tempat lain," kata Jenny Widjaja.
Jenny lewat Sagolicious membuat produk mie dan aneka pasta mulai dari makaroni, penne hingga lasagna berbahan sagu Papua. Mie dan pasta ini juga hadir dengan berbagai warna menarik yang berasal dari bahan alami.
Lebih lanjut, Jenny menjelaskan bahwa sagu memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan. Dalam 100 gram sagu terkandung 94 gram karbohidrat, 0,2 gram protein, 0,5 gram serat, 10 mg kalsium, dan 1,2 mg zat besi. Kalori yang dihasilkan 100 gram sagu adalah sebanyak 355 kalori.
Sagu juga terbukti baik untuk menangkal radikal bebas, sumber pati resisten yang baik, mengurangi risiko penyakit jantung, meningkatkan tenaga saat olahraga, serta menurunkan tekanan darah. Ketika diolah menjadi mie dan pasta pun sagu akan memiliki rasa dan tekstur enak.
"Kami akan terus mengembangkan produk yang berbahan pati sagu untuk dapat mencapai dan diterima oleh lebih banyak masyarakat. Harapan dan rencana kedepan, kami ingin nantinya mie dan pasta sagu bisa tersedia di minimarket dan supermarket terdekat," lanjut Jenny.
![]() |
Mie dan pasta sagu ini juga bisa diolah dengan berbagai bumbu masakan. Beberapa diantaranya makaroni sagu ayam barbeque, mie sagu gurame sambal matah hingga pasta penne lada hitam dan cheese lasagna.
Jenny pun mengaku senang karena olahan mie dan pasta berbahan sagu ini juga dapat diterima dengan baik oleh masyarakat setempat. "Di sini ada beberapa kepala suku dan masyarakat Papua yang sudah mencoba makaroni sagu. Mereka suka, mereka bisa menerima. Artinya kan sagu ini sebenarnya bisa diolah menjadi makanan yang lebih kekinian dan milenial," beber Jenny.
Jenny yang memperkenalkan Sagolicious di Papua lewat event PON 2021 Papua mengatakan banyak menteri yang mencoba olahan sagu ini. "Saya sangat bersyukur, menteri yang datang ke Papua sempat melihat produk kami. Semuanya memberi referensi yang luar biasa. Ini terobosan baru mereka belum pernah melihat sagu diolah dengan cara modern," pungkas Jenny.
(dvs/odi)