Promosi Rempah Indonesia Lewat 'Spice Up the World' di Google Arts & Culture

ADVERTISEMENT

Promosi Rempah Indonesia Lewat 'Spice Up the World' di Google Arts & Culture

Riska Fitria - detikFood
Selasa, 28 Sep 2021 12:15 WIB
Promosi Rempah Indonesia Lewat Spice Up the World di Google Arts & Culture
Foto: iStock
Jakarta -

Pemerintah mempromosikan kekayaan rempah lokal melalui 'Spice Up the World'. Informasi ini bisa diakses kapan saja di seluruh dunia di laman Google.

Indonesia terkenal di dunia sebagai penghasil beragam rempah. Keragaman rempah-rempah itu yang membuat Indonesia memiliki keberagaman kuliner di setiap daerahnya.

Bahkan kuliner Indonesia tersebut dijadikan sebagai alat diplomasi atau disebut juga gastronomi diplomasi. Melalui rempah dalam masakan Indonesia, orang-orang asing bisa mengenal dekat budaya Indonesia.

Baca Juga: Diplomasi Lewat Makanan Sudah Dilakukan Indonesia Sejak Abad 10

Promosi Rempah Indonesia Lewat 'Spice Up the World' di Google Arts & CulturePromosi Rempah Indonesia Lewat 'Spice Up the World' di Google Arts & Culture Foto: iStock

Untuk hal tersebut, kini telah hadir halaman 'Spice Up the World' yang bisa diakses di platform Google Arts & Culture. Program ini merupakan kerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Indonesia Gastronomy Network.

Dalam peluncuran halaman 'Spice Up the World' di kanal YouTube Kemenparekraf (23/09/21), Vida Datau selaku pendiri Indonesia Gastronomy Network menjelaskan tentang apa saja yang bisa dilihat dari 'Spice Up the World'.

"Halaman ini akan menampilkan tradisi, perdagangan, sejarah, keberagamaan rempah dari pilihan daerah, potret petani, pasar tradisional dan ilustrasi budaya jajanan kaki lima," ujar Vita Datau.

Promosi Rempah Indonesia Lewat 'Spice Up the World' di Google Arts & CulturePromosi Rempah Indonesia Lewat 'Spice Up the World' di Google Arts & Culture Foto: iStock

"Alam, sejarah, dan budaya semuanya membentuk budaya kuliner Indonesia. Keragaman geografis dan budaya yang sangat besar di Nusantara berkontribusi pada masakan Indonesia yang kaya akan variasi dan rasa," sambungnya.

Lebih lanjut, Ryan Rahardjo selaku Kepala Hubungan Publik Asia Tenggara di Google mengatakan bahwa program ini merupakan upaya untuk membantu sektor pariwisata Indonesia pulih dari pandemi COVID-19.

Dengan adanya halaman 'Spice Up the World' bisa industri kuliner Indonesia bisa berpeluang untuk berkembang ke seluruh dunia. Pakar kuliner William Wongso menyebutkan program ini adalah gerakan untuk mempromosikan kekayaan rempah dan kuliner ke dunia.

Promosi Rempah Indonesia Lewat 'Spice Up the World' di Google Arts & CulturePromosi Rempah Indonesia Lewat 'Spice Up the World' di Google Arts & Culture Foto: iStock

Hadirnya program ini juga didukung oleh banyak mitra lainnya, seperti Acaraki, Tempe Movement, Flavours of Indonesia by William Wongso dan lainnya.

Sementara itu, Managing Director Google Indonesia Randy Yusuf mengatakan bahwa pihaknya telah berkolaborasi dengan Kemenparekraf untuk mempersiapkan bisnis pariwisata.

Selain itu menyesuaikan dengan kebiasaan baru masa pandemi, semakin banyak informasi rempah tersedia. Jadi, nantinya budaya kuliner Indonesia ditampilkan di halaman 'Spice Up the World'.

Promosi Rempah Indonesia Lewat 'Spice Up the World' di Google Arts & CulturePromosi Rempah Indonesia Lewat 'Spice Up the World' di Google Arts & Culture Foto: iStock

"Industri kuliner merupakan salah satu kebangkitan industri kreatif Indonesia. Saya optimis, daya saing kuliner Indonesia baik di lokal maupun di pasar dunia akan terus didukung dengan inovasi dan teknologi digital yang canggih," ujar Menteri Parekraf Sandiaga Uno.

Halaman 'Spice Up the World' ini bisa diakses oleh siapa saja baik di Indonesia maupun di seluruh dunia secara gratis. Program ini diharapkan menjadi wadah untuk memberikan inspirasi.

Untuk lihat dan memberikan informasi kamu bisa klik di sini.

Baca Juga: Sah! Nasi Boran dan Soto Lamongan Dapat Hak Paten Kuliner



Simak Video "Cara Efektif Memperkenalkan Rempah Indonesia ke Anak Muda"
[Gambas:Video 20detik]
(raf/odi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT