Meskipun dikenal sebagai makanan rakyat kecil, tetapi tempe dapat jadi sarana promosi Indonesia ke dunia. Bahkan dapat menjalin hubungan baik dengan negara lain.
Tempe merupakan makanan tradisional khas Indonesia yang terbuat dari kacang kedelai. Proses pembuatan tempe tersebut melalui proses fermentasi. Ternyata tempe sudah ada di Indonesia sekitar abad ke-19.
Fakta itu dibuktikan lewat Serat Centini yang menuliskan tentang tempe. Saat itu, tempe awalnya dibuat oleh masyarakat Jawa dengan menggunakan kacang kedelai hitam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penggunaan kacang kedelai itu karena dulu produksi kedelai di tanah Jawa sangat melimpah. Karenanya dimanfaatkan dengan banyak hal, salah satunya dengan membuat tempe sebagai asupan protein.
1. Tempe dalam Serat Centini
![]() |
Adanya tempe yang tercatat dalam Serat Centini ini dibahas oleh Food Technologist Dr. Driando Ahnan-Winarno dalam webinar bersama Good News From Indonesia (09/09).
"Bisa ditelusuri orang yang menerjemahkan Serat Centini awalnya diterjemahkan ke bahasa Belanda baru ke bahasa Indonesia," ujar Dr. Driando.
Lebih lanjut, pendiri Indonesia Tempe Movement tersebut juga menjelaskan bahwa dalam Serat Centini itu ada hidangan tempe pertama kali, yakni sambal tumpang atau sambal lethok di Klaten.
Sambal tumpang adalah sejenis bumbu khas Jawa yang dibuat menggunakan tempe busuk atau tempe yang sudah hampir busuk.
2. Tempe Penting untuk Gastronomi Diplomasi
![]() |
Menurut Dr. Driando, tempe asli Indonesia sangat penting untuk dijadikan gastronomi diplomasi. Artinya tempe bisa mempromosikan Indonesia ke kancah dunia baik dengan kuliner dan budaya.
Karenanya, beberapa waktu lalu Menteri Pariwisata dan Perekonomian Kreatif Sandiaga Uno mengajukan tempe sebagai warisan tak benda di UNESCO. Itu dilakukan sebagai langkah untuk mempromosikan kuliner nusantara.
Bukan hanya itu, dijadikannya tempe sebagai bagian dari gastronomi diplomasi juga bisa meningkatkan perekonomian Indonesia. Dengan begitu, akan mendorong lebih banyak orang di seluruh dunia untuk makan tempe.
3. Tempe Relevan dengan Isu Global
![]() |
Dari sekian banyak kuliner Indonesia, mengapa tempe yang dijadikan sebagai alat promosi kuliner nusantara? Sebelumnya rendah telah lebih dulu mendunia dan banyak disukai orang.
Dr. Driando mengatakan bahwa itu karena tempe relevan dengan isu global. Maksudnya, tempe merupakan makanan yang cocok dimakan dengan kondisi yang dialami secara global.
"Misalnya masalah kesehatan. Orang butuh makan yang menyehatkan, tinggi protein, rendah lemak dan rendah kalori dan itu semua ada di tempe," ujar Dr. Driando.
Selain itu, tempe juga disebut-sebut dapat menurunkan pemanasan global emisi karbon dioksida. Itu karena protein pada tempe 10 kali lipat lebih ramai dari pada protein di daging sapi.
4. Tempe dapat diolah sesuai selera
![]() |
Kini banyak orang yang menjalani pola makan vegan demi kesehatan. Tak jarang tempe dijadikan sebagai menu makan vegan itu terbuat dari bahan nabati. Bahkan banyak orang-orang negeri yang menyetok tempe di rumahnya.
Tempe dapat diolah menjadi berbagai masakan, mulai dari tempe goreng, lodeh tempe, kering tempe, tumis tempe dan lainnya. Menurut Dr. Driando tempe dapat digabungkan dengan hal baru.
"Misalnya kalau orang bisa makan burger, ya bikin aja burger tempe," ujar Dr. Driando.
Baca Juga: Akan Didaftarkan jadi Warisan Budaya UNESCO, Ini 5 Fakta Menarik Tempe
Simak Video "Masak Masak: Resep Tempe Goreng Ragout"
[Gambas:Video 20detik]
(raf/odi)