5 Fakta Bulus, Diolah Jadi Sup Lezat dan Mengencangkan Payudara

Warga Klaten, Jawa Tengah digegerkan dengan penemuan bulus di terowongan kuno. Lantas apakah bulus tersebut dan dapatkah dikonsumsi? Ini fakta menarik tentang bulus.

Temuan bulus seberat 20 kilogram di terowongan di Dukuh Samber, Desa Sabranglor, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah berawal dari Kades Sabranglor, Budi Andriyanto yang ingin merelokasi kawasan tersebut.

Saat itu, pihak kades tersebut menemukan bangunan kuno seperti saluran air. Banyak yang menduga bahwa terowongan tersebut sudah sejak lama dan merupakan peninggalan Belanda.

Setelah ditelusuri lebih lanjut, warga menemukan ikan toman raksasa dan juga bulus. Karena itulah banyak yang penasaran dengan bulus. Ternyata hewan tersebut dapat dikonsumsi dan memiliki banyak manfaat.

Berikut 5 fakta menarik tentang bulus:

1. Apa Itu Bulus?

5 Fakta Bulus, Diolah Jadi Sup Lezat dan Mengencangkan Payudara Foto: iStock

Bulus atau disebut juga labi-labi merupakan hewan sejenis kura-kura bercangkang lunak. Hewan yang juga dikenal dengan sebutan penyu air tawar ini berasal dari anggota suku Trionychidae.

Bulus memiliki cangkang yang lunak, karena sebagian perisainya terdiri dari tulang rawan dan tempurung punggungnya dilapisi dengan kulit yang tebal yang licin.

Dikutip dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, bulus suka tinggal perairan yang terdapat banyak hewan air dan tumbuhan air karena hal tersebut merupakan sumber makanan bagi bulus.

Di Indonesia sendiri, bulus dikenal dengan berbagai sebutan yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Seperti di Jawa Barat dikenal dengan sebutan kuya, di Kalimantan disebut bidawang dan lainnya.

2. Bulus dapat Diolah Jadi Makanan Lewat

5 Fakta Bulus, Diolah Jadi Sup Lezat dan Mengencangkan Payudara Foto: iStock

Bulus dapat diolah menjadi makanan lezat. Itu karena bulus dipercaya memiliki banyak manfaat dan khasiat untuk kesehatan tubuh. Di Indonesia permintaan bulus sebagai makanan cukup tinggi di beberapa daerah.

Seperti di Jakarta, Kalimantan Timur dan kalimantan Barat. Biasanya olahan bulus banyak ditawarkan di rumah makan, warung dan restoran. Bukan hanya di Indonesia, di Jepang bulus biasa diolah menjadi sup.

Dikenal dengan nama Pih O, sup kuah bening berisi potongan daging bulus juga mengandung nutrisi. Di dalamnya menyimpan kalsum, vitamin A, B1, B2, dan B6, fosfor dan zinc. Harga sup bulus cukup mahal.

Baca Juga: Penampakan Bulus 20 Kg yang Ditemukan di Terowongan Kuno Klaten

3. Manfaat Bulus untuk Kesehatan

5 Fakta Bulus, Diolah Jadi Sup Lezat dan Mengencangkan Payudara Foto: iStock

Sementara di China bulus lebih sering dimanfaatkan sebagai teknik pengobatan sejak ratusan tahun lalu. Menurut kepercayaan orang China, bulus dapat mengobati luka, keputihan, sesak nafas dan pasca melahirkan

Bukan hanya itu, menyantap daging bulus juga dipercaya bisa menambah stamina. Itu karena kandungan vitamin B-nya yang membantu memproses makanan menjadi energi. Karenanya sering dikonsumsi untuk kejantanan pria.

Bulus juga pernah viral sebagai obat COVID-19 itu karena adanya kandungan boron dan mangan. Kedua zat itu berfungsi untuk memenuhi mineral di tubuh, sehingga mampu memelihara sistem imun.

4. Diolah Jadi Minyak Bulus

5 Fakta Bulus, Diolah Jadi Sup Lezat dan Mengencangkan Payudara Foto: iStock

Selain jadi makanan, bulus juga dapat diolah untuk mendapatkan minyaknya. Minyak tersebutlah yang sering dikenal dengan sebutan minyak bulus.

Minyak tersebut sering jadi campuran bahan-bahan kosmetik. Cara mendapatkan minyaknya yakni dengan menjemut dan memasak bulus hingga lemak dari bulus terekstrasi menjadi minyak.

Minyak bulus diyakini bisa memperbesar dan mengencangkan payudara. Selain itu, minyak bulus juga bagus dipakai untuk kulit karena kandungan vitamin E-nya yang tinggi.

5. Hukum Makan Bulus dalam Islam

5 Fakta Bulus, Diolah Jadi Sup Lezat dan Mengencangkan Payudara. Foto: Achmad Syauqi/detikcom

Meskipun banyak manfaatnya, tak sedikit juga yang menanyakan tentang hukum makan bulus dan penggunaan minyak bulusnya. Dalam hal ini ada beberapa pendapat dari pada ulama.

Ulama Malikiyah memperbolehkan secara mutlak hewan yang hidup di dua alam seperti katak, buaya, kura-kura, penyu, bulus atau labi-labi dan kepiting. Sementara Ulama Hambali menyebut bahwa hewan yang hidup di dua alam tidaklah halal kecuali bila disembelih dulu.

Akan tetapi berbeda dengan kepiting, maka diperbolehkan untuk tidak menyembelih kepiting karena termasuk jenis hewan yang tidak memiliki saluran darah, seperti yang dikutip dari Ngajigalileo.

Sementara fatwa MUI pun menyebutkan, "Bulus sebagaimana yang dimaksud dalam ketentuan umum merupakan hewan
yang halal untuk dikonsumsi (ma'kul al-lahmi) dengan syarat disembelih secara syar'i,".

Baca Juga: Bulus Raksasa Gegerkan Area Terowongan Kuno Klaten, Ini Serba-serbinya