Kebanyakan emak-emak sibuk dengan urusan rumah serta mengurus anak dan suami. Tapi bagi emak-emak satu ini, beternak ayam juga bisa jadi hobi yang menghasilkan.
Emak-emak milenial bernama Nuri ini tidak memilih bisnis online shop sebagai sumber pendapatan sampingannya. Ia justru memilih jadi peternak ayam. Wanita asal Lampung ini bangga menjadi peternak yang sukses, namun tetap bisa mengurus keluarganya.
Lewat tayangan YouTube channel Peternak Muda (2/8), Nuri menceritakan awal mula dirinya tertarik beternak ayam kampung. Kegiatannya beternak ini terbilang baru karena sebelumnya ia dikenal sebagai pemasok ayam ke restoran dan rumah makan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Awalnya itu, banyak orang kayak dari restoran cari ayam kampung. Saya bilang ada, nah ini ayamnya saya carikan lagi ke orang. Jadi istilahnya saya bakulan (perantara)," kata Nuri.
Lambat laun permintaan ayam kampung ini semakin meningkat. Dari hasil menjual satu ayam kampung, Nuri mengantongi keuntungan Rp 10-20 ribu. Setelah dikumpulkan ternyata hasilnya lumayan besar.
Mulai dari sini ia berpikir untuk memiliki ternak ayam sendiri. "Kok saya cuma jualkan ayam orang, untungnya lumayan. Apalagi kalau ayamnya dari saya. Mulailah saya belajar pelihara ayam sendiri," kata Nuri.
Peternakan ayam milik Nuri memang belum besar tetapi ia sudah memiliki pelanggan tetap yang selalu membeli ayam darinya. Bahkan saat ayam-ayamnya masih kecil, sudah dipesan lebih dulu oleh orang yang akan membeli.
Diakui Nuri, menjadi peternak ayam memang tidak mudah namun ia terus belajar dari pengalaman. Sukses menjadi peternak ayam kampung bukan berarti urusan rumah tangganya terbengkalai. Ia tetap mengurus rumah, mengurus suami dan menjaga anaknya.
"Anak justru jangan dijadikan alasan, 'ah saya nggak bisa karena punya anak' jangan gitu. Justru anak jadi motivasi, jadi mesinnya yang menggerakkan kita," beber Nuri.
Selain beternak ayam dan menjual ayam kampung, Nuri juga menawarkan telur ayam kampung yang tak kalah laris manis. Perlahan tapi pasti, Nuri berencana menambah kandang ayamnya agar bisa menampung lebih banyak ayam.
![]() |
Soal omzet, Nuri belum bisa menyebutkan angka pasti karena ia merasa masih baru di dunia ternak. Tapi sejauh ini ada keuntungan yang dirasakan.
"Jauh berbeda (omzetnya) dari cuma jualin ayam orang, sekarang jual ayam sendiri. Jauh lebih besar ini," kata Nuri.
Selain memberi pakan ayam, Nuri juga sesekali memberi ayam-ayamnya dengan jamu racikan khusus agar tetap bugar dan sehat. Diakui Nuri juga rasa daging ayamnya jauh lebih enak.
"Saya bilang sama pembeli, ini ayamnya diberi jamu-jamuan jadi dagingnya lebih enak. Semua bahan alami," kata Nuri.
Nuri berpesan para para ibu-ibu yang ingin memiliki penghasilan, jangan ragu untuk mulai beternak ayam. Hasilnya bisa dinikmati dan bisa membantu ekonomi keluarga.
(dvs/adr)