5 Pola Makan untuk Redakan Stres dan Lebih Bahagia

5 Pola Makan untuk Redakan Stres dan Lebih Bahagia

Diah Afrilian - detikFood
Kamis, 26 Agu 2021 06:00 WIB
ilustrasi stres
Foto: thinkstock
Jakarta -

Bukan hanya disebabkan oleh tekanan di sekitar, pola makan juga bisa memengaruhi tingkat stres seseorang. Lima pola makan ini diklaim bisa membantu redakan stres.

Tekanan pekerjaan dan tuntutan di sekitar bisa saja menimbulkan stres pada seseorang. Jika tidak segera diatasi, stres ini bisa berkembang menjadi depresi maupun gangguan kesehatan mental lainnya.

Pola makan dan hidup sehat menjadi salah satu penentu tingkat stres yang mungkin dialami seseorang. Menemukan cara menenangkan diri sendiri serta memperbaiki pola makan menjadi lebih sehat dan teratur dinilai ampuh untuk meringankan stres yang dialami.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa makanan memiliki kandungan yang dapat membantu tubuh untuk mengendalikan stres. Nutrisi, vitamin dan mineral yang ada didalamnya
bukan hanya dapat menjaga kesehatan tubuh secara fisik tetapi juga secara mental.

Berikut ini 5 pola makan untuk redakan stres menurut Nike (16/8):

Ini Waktu Makan Nabi Muhammad SAW saat Sarapan hingga Makan MalamFoto: iStock

1. Makan Teratur

Makan dengan jeda waktu yang tidak konsisten dapat menyebabkan tubuh memproduksi gula darah berlebihan. Kadar gula darah yang tiba-tiba melonjak ini sangat menstimulasi stres dengan memberikan berbagai respon seperti kecemasan maupun mudah emosi.

ADVERTISEMENT

"Lonjakan gula darah dapat menstimulasi respon stres dengan menciptakan kecemasan dan mudah emosi," kata Carie Decker selaku spesialis naturopathic.

Setidaknya konsumsi makanan sebanyak dua hingga tiga kali sehari dengan diselingi camilan-camilan sehat. Sebisa mungkin konsumsi lebih banyak serat, lemak sehat dan protein yang mengandung karbohidrat untuk mencegah lonjakan gula darah yang diproduksi oleh tubuh.

Baca juga: 10 Makanan Penghilang Stres yang Enak dan Menyehatkan

2. Rutin Konsumsi Buah dan Sayur

Buah dan sayuran mengandung banyak nutrisi esensial yang sangat diperlukan tubuh. Salah satunya adalah antioksidan yang dibutuhkan untuk otak dan usus berkomunikasi dan menyeimbangkan fungsi keduanya.

Ketika kinerja usus dan otak seimbang, maka perasaan bahagia akan lebih mudah muncul serta emosi akan jauh lebih stabil. Decker juga mengatakan bahwa keseimbangan antara otak dan usus ini sangat baik untuk menurunkan kadar stres yang tengah dirasakan.

Berbagai makanan yang tinggi probiotik juga disarankan agar kesehatan usus tetap terjaga. Menambahkan lebih banyak bahan makanan nabati juga
dinilai sangat penting untuk mencegah inflamasi sehingga emosi akan lebih stabil dan mudah dikendalikan.

3. Hindari Pemanis Tambahan

Man choosing between healty fruits and unhealthy cake.Foto: admin

Kandungan pemanis yang tinggi, gula dan makanan olahan dikaitkan dengan peningkatan suasana hati yang lebih buruk menurut Scientific Report. Decker juga mengatakan bahwa makanan seperti ini menjadi salah satu pemicu lonjakan gula darah sama seperti saat perut dalam keadaan kosong.

Gula dan pemanis menjadi salah satu makanan yang paling disukai bakteri di usus yang mana efek buruknya dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri yang merugikan. Bakteri yang merugikan ini yang kemudian mengganggu kinerja usus sehingga memperburuk hubungan antara otak dan usus.

Cara paling sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan mengurangi asupan gula sebanyak mungkin yang bisa dilakukan. Setidaknya pastikan untuk tidak melebihi batas aman asupan gula harian sebesar 26 gram pada wanita dan 36 gram pada pria.

4. Konsumsi Lemak Sehat

Menurut Haysbert, selaku konsultan nutrisi, sekitar 60% bagian dari otak terbuat dari lemak. Maka makan-makanan berlemak tidak sepatutnya harus benar-benar dijauhi.

Lemak, terutama lemak sehat, sangat baik untuk membantu mengendalikan performa kognitif. Lemak juga menjadi makronutrien yang dibutuhkan untuk mengendalikan emosi.

Makanan yang diketahui mengandung lemak sehat ini misalnya alpukat, kacang-kacangan ataupun ikan. Tetapi lemak seperti lemak trans dan lemak oksidatif harus dihindari karena dapat meningkatkan inflamasi yang memengaruhi pengendalian emosi.

5. Konsumsi Makanan yang Mengandung Adaptogen

Curcumin, Kurkuma, Turmeric roots and powder on jute background.Foto: iStock

Adaptogen merupakan zat alami yang dibutuhkan tubuh untuk mengelola stres. Adaptogen ini banyak terdapat dalam bahan makanan nabati terutama beragam rempah.

Adaptogen berfungsi untuk meregulasi respon tubuh terhadap reseptor dengan meningkatkan fokus dan energi dengan cara menenangkan tubuh. Konsumsi makanan yang mengandung adaptogen untuk meredakan stres sebenarnya telah dipercaya khasiatnya dari waktu ke waktu.

Bahan makanan yang mengandung adaptogen ini bisa ditemukan pada kunyit, akar-akaran hingga berbagai jenis jamur. Deceker juga mengungkapkan bahwa beberapa data penelitian menunjukkan bahwa konsumsi adaptogen memiliki efek baik untuk meningkatkan kesehatan mental dan menjaga suasana hati.

Baca juga: Sedang Stres dan Gelisah, Anda Perlu Konsumsi Makanan Ini untuk Meredamnya (1)

Halaman 2 dari 2
(dfl/adr)

Hide Ads