Sejarah Babi Guling yang Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

Riska Fitria - detikFood
Sabtu, 21 Agu 2021 11:00 WIB
Foto: iStock
Jakarta -

Babi guling merupakan makanan tradisional khas Bali. Babi guling juga sering disajikan dalam perayaan umat Hindu. Ini sejarah babi guling.

Bagi umat muslim, babi merupakan hewan yang haram untuk dikonsumsi. Namun tidak dengan umat Hindu. Bahkan babi guling adalah salah satu makanan wajib yang disajikan dalam perayaan keagamaan.

Babi guling atau dikenal dengan sebutan be guling juga merupakan kuliner tradisional khas Bali. Mengingat di Bali di dominasi dengan umat Hindu. Belakangan ini babi guling ramai diperbincangkan di TikTok.

Banyak pengguna TikTok yang mengunggah proses pembuatan babi guling dan menunjukkan betapa renyahnya kulit babi guling. Bukan hanya sekadar makanan, babi guling juga dikaitkan dengan ritus atau dalam bidang keagamaan.

Baca Juga: 5 Aksi Mukbang Babi Guling yang Curi Perhatian, dari Medan hingga Bali!

1. Sejarah Babi Guling

Sejarah Babi Guling yang Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia Foto: iStock

Dikutip dari Historia (12/08/21), babi sudah lama menjadi salah satu sumber protein hewani bagi masyarakat nusantara. Hal tersebut juga disampaikan oleh sejarawan Anthony Reid.

"Babi pengalih yang paling efisien dari padi-padian ke daging, merupakan sumber utama daging di daerah-daerah di mana Islam belum masuk," ujar Reid dalam Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680: Tanah di Bawah Angin.

Tercatat ada beberapa jenis babi purba yang hidup di nusantara sejak ribuan tahun lalu. Bahkan di prasasti masa Hindu-Budha mencatat bahwa babi termasuk daging yang sering dikonsumsi.

Babi ternak dikenal dengan sebutan celeng, sementara babi hutan disebut wok. Babi juga merupakan salah satu makanan yang disajikan di keraton Majapahit.

2. Proses Pembuatan Babi Guling

Babi guling disajikan secara utuh tanpa dipotong-potong. Awalnya, babi guling yang sudah disembelih lalu disiram dengan air panas untuk membuat kulitnya menjadi bersih.

Setelah itu, babi dibedah perutnya selebar 10 cm untuk mengeluarkan isinya. Setelah itu, babi dicuci bersih kemudian ditusuk dengan kayu sambil memasukkan bumbu dan isian lainnya ke dalam perut babi.

Kemudian perut babi diikat dengan benang agar bumbu tidak tumpah. Lalu, babi dipanggang di atas api dengan cara memutar-putar kayupenusuknya agar matang secara merata.




(raf/odi)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork