Vanili disebut-sebut memiliki aromanya mirip dubur berang-berang. Meskipun demikian, vanili tercatat sebagai satu bahan makanan termahal yang harganya capai Rp 12 juta per kilogram.
Vanili termasuk perasa makanan yang paling banyak ditambahkan dalam berbagai produk makanan. Seperti es krim, puding, cake dan berbagai makanan manis lainnya, termasuk untuk kosmetik dan parfum.
Tapi tahukah kamu, vanili asli dibanderol dengan harga super mahal. Saking mahalnya, tumbuhan beraroma khas ini dikategorikan sebagai makanan termahal kedua di dunia.
Saking mahalnya harga vanili, banyak produsen yang membuat ekstrak vanili menggunakan berbagai bahan. Salah satunya mengandalkan kantung dubur berang-berang. Inilah yang membuat banyak orang menganggap aroma vanili berasal dari dubur berang-berang.
Sebenarnya seperti apa istimewanya vanili dan apa yang membuat harganya sangat tinggi, berikut penjelasannya:
1. Vanili dimanfaatkan sejak abad ke-15
Vanili adalah sebutan untuk tanaman penghasil bubuk vanili yang biasa dijadikan pengharum makanan. Bubuk ini dihasilkan dari buahnya yang berbentuk polong.
Tanaman dengan nama latin Vanilla planifolia ini pertama kali dipakai oleh orang-orang Indian di Meksiko. Vanili merupakan tanaman asli Meksiko yang oleh masyarakat setempat dikenal dengan sebutan Panili atau Perneli.
Sejak awal ditemukan, tanaman vanili hanya tumbuh di Meksiko dan digunakan sejak abad ke-15. Saat itu Suku Aztec memanfaatkan buah vanili sebagai campuran pada minuman cokelat. Minuman cokelat ini kemudian jadi suguhan yang selalu hadir setiap ada ritual Suku Aztec.
Suku Aztec menyebut vanili sebagai Thilxochitl yang berarti Black Flowers atau bunga hitam.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
(dvs/odi)