Disebut Berasal dari Dubur Berang-berang, Vanili Harganya Rp 12 Juta Per Kilogram

Disebut Berasal dari Dubur Berang-berang, Vanili Harganya Rp 12 Juta Per Kilogram

Devi Setya - detikFood
Sabtu, 07 Agu 2021 06:00 WIB
Disebut Berasal dari Dubur Berang-berang, Vanili Harganya Rp 12 Juta Per Kilogram
Foto: Getty Images/iStockphoto/Firn
Jakarta -

Vanili disebut-sebut memiliki aromanya mirip dubur berang-berang. Meskipun demikian, vanili tercatat sebagai satu bahan makanan termahal yang harganya capai Rp 12 juta per kilogram.

Vanili termasuk perasa makanan yang paling banyak ditambahkan dalam berbagai produk makanan. Seperti es krim, puding, cake dan berbagai makanan manis lainnya, termasuk untuk kosmetik dan parfum.


Tapi tahukah kamu, vanili asli dibanderol dengan harga super mahal. Saking mahalnya, tumbuhan beraroma khas ini dikategorikan sebagai makanan termahal kedua di dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saking mahalnya harga vanili, banyak produsen yang membuat ekstrak vanili menggunakan berbagai bahan. Salah satunya mengandalkan kantung dubur berang-berang. Inilah yang membuat banyak orang menganggap aroma vanili berasal dari dubur berang-berang.

Sebenarnya seperti apa istimewanya vanili dan apa yang membuat harganya sangat tinggi, berikut penjelasannya:

1. Vanili dimanfaatkan sejak abad ke-15

Vanili adalah sebutan untuk tanaman penghasil bubuk vanili yang biasa dijadikan pengharum makanan. Bubuk ini dihasilkan dari buahnya yang berbentuk polong.

ADVERTISEMENT

Tanaman dengan nama latin Vanilla planifolia ini pertama kali dipakai oleh orang-orang Indian di Meksiko. Vanili merupakan tanaman asli Meksiko yang oleh masyarakat setempat dikenal dengan sebutan Panili atau Perneli.

Sejak awal ditemukan, tanaman vanili hanya tumbuh di Meksiko dan digunakan sejak abad ke-15. Saat itu Suku Aztec memanfaatkan buah vanili sebagai campuran pada minuman cokelat. Minuman cokelat ini kemudian jadi suguhan yang selalu hadir setiap ada ritual Suku Aztec.

Suku Aztec menyebut vanili sebagai Thilxochitl yang berarti Black Flowers atau bunga hitam.

2. Vanili diperkenalkan ke Eropa

Sekitar tahun 1519, seorang pria Eropa bernama Fernando Cartos berkunjung ke Meksiko dan mencicipi minuman cacahuatl yakni cokelat campur vanili. Ia menganggap minuman ini lezat sampai akhirnya memperkenalkan vanili secara luas di Eropa.

Ternyata vanili begitu menggoda sehingga dengan cepat diketahui banyak orang Eropa. Tahun 1602, apoteker Ratu Inggris Elizabeth I bernama Hugh Morgan menyarankan untuk menambahkan vanili sebagai penambah rasa dan aroma.

Mulai tahun 1700-an vanili sudah ditambahkan diberbagai produk seperti alkohol, tembakau dan parfum. Termasuk berbagai produk makanan dan minuman. Barulah tahun 1721 vanili dibudidaya di Eropa.

Apa Benar Rasa Vanila Pada Makanan Berasal dari Dubur Berang-berang?Apa Benar Rasa Vanila Pada Makanan Berasal dari Dubur Berang-berang? Foto: Getty Images/iStockphoto/LuVo

3. Vanili masuk ke Indonesia


Vanili pertama kali diperkenalkan di Indonesia tahun 1819. Saat itu seorang ahli botani asal Belanda Prof. Dr. Reinwadt membawa bibit vanili untuk ditanam di Kebun Raya Bogor. Ternyata vanili bisa tumbuh subur bahkan di beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Saat ini vanili berhasil dibudidayakan di banyak daerah di Indonesia seperti Bali, NTT dan Sulawesi. Vanili memiliki harga tinggi karena tumbuhan ini sulit dibudidaya dan proses pertumbuhannya memakan waktu lama. Saat ini vanili kering dibanderol harga Rp 3 juta hingga Rp 12 juta per kilogram.

Bunga vanili hanya mekar selama satu hari dalam satu tahun. Untuk bisa menghasilkan biji, penyerbukan bunga tumbuhan vanili harus dilakukan saat bunga mekar. Masa panen vanili juga hanya sekali dalam satu tahun, inilah yang membuat vanili harganya mahal.

4. Vanili terbaik dari Madagaskar

Madagaskar merupakan produsen vanili terbesar di dunia. Hampir 80% pasar vanili dunia dikuasai Madagaskar, selanjutnya produsen vanili lainnya ada Meksiko, India dan Indonesia. Namun vanili Madagaskar termasuk yang paling premium dan banyak dicari.

Sangat banyak masyarakat Madagaskar yang mengandalkan mata pencaharian sebagai petani vanili. Saking istimewanya vanili, para petani vanili di Madagaskar harus menjaga kebunnya dari pencuri.

5. Ekstrak vanili dari dubur berang-berang

Apa Benar Rasa Vanila Pada Makanan Berasal dari Dubur Berang-berang?Disebut Berasal dari Dubur Berang-berang, Vanili Harganya Rp 12 Juta Per KilogramFoto: Getty Images/iStockphoto/LuVo

Karena harganya sangat tinggi, banyak produsen mencari bahan lain untuk membuat ekstrak vanili, salah satunya mengandalkan kantung dubur berang-berang. Bagian berang-berang ini mengandung zat castoreum yang memiliki aroma khaa mirip vanili.

Castoreum merupakan zat penghasil aroma vanili yang aslinya terbuat dari kantung dubur berang-berang. Castoreum berada tepat di antara panggul dan pangkal ekor berang-berang. Bagian inilah yang banyak diambil untuk dimanfaatkan sebagai penghasil aroma vanila.

Sayangnya, karena banyak produsen yang mencari berang-berang akhirnya hewan ini menjadi langka. Selain dari kantung dubur berang-berang, ekstrak vanili juga diproduksi dengan campuran minyak cengkeh dan lignin yang berasal dari bubur kayu hingga kotoran sapi.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(dvs/odi)

Hide Ads