2. Daging babi menyebabkan obesitas
Konsumsi daging babi secara berlebihan juga memicu masalah obesitas. Meskipun tidak semua kasus obesitas disebabkan oleh daging babi tetapi secara keseluruhan kasus obesitas, 50% diantaranya disebabkan oleh konsumsi daging merah, termasuk daging babi.
Perlu dicatat bahwa tidak hanya kandungan lemak, tetapi juga protein dalam daging babi turut berkontribusi terhadap obesitas. Penelitian yang dilakukan pada 2014 dengan sampel dari 1 juta peserta membuktikan daging babi berkaitan dengan kenaikan berat badan berlebih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
3. Menyebabkan berbagai penyakit kardiovaskular
Selain obesitas, konsumsi daging babi erat kaitannya dengan diabetes dan penyakit kardiovaskular. Sebuah studi yang dilakukan 2011 pada lebih dari 100.000 peserta menemukan fakta bahwa "konsumsi daging merah, terutama daging merah olahan, dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2."
Mengganti satu porsi daging babi per hari dengan kacang-kacangan, susu rendah lemak dan biji-bijian mengurangi risiko diabetes tipe 2 hingga 35%. Makan daging merah, termasuk daging babi setiap hari membuat resiko tiga kali lipat terkena gangguan kesehatan pada jantung.
Simak Video "Video: Sanksi Penarikan untuk 7 Produk Pangan Mengandung Babi Bersertifikat Halal"
[Gambas:Video 20detik]