Perkebunan pisang di kawasan Bogor ini menghasilkan pisang cavendish yang lezat dan tampilannya menarik. Dari kebun ini dihasilkan puluhan ton pisang dengan omzet ratusan juta rupiah. Wow!
Adalah Haji Mad Aidin, petani pisang di kawasan Cisawang, Bogor, Jawa Barat. Pria yang akrab disapa Mad Aidin ini membagikan pengalaman menjadi petani pisang lewat channel youtube Abang Narji.
Video yang diunggah pada 26 Mei 2021 ini menampilkan kebun pisang milik Mad Aidin yang luasnya kurang lebih 1 hektar. Di kebun ini ada ribuan pohon pisang jenis cavendish. Pisang ini punya kulit berwarna kuning cerah, daging buah bertekstur lembut dan rasanya manis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pisang ini di pasaran terbilang jenis pisang premium. Harganya di pasaran juga lumayan tinggi.
Mad Aidin mengatakan harga per kilogram pisang ini di kebunnya Rp 5.000 namun ketika sudah sampai pasar harganya akan melonjak bahkan menyentuh angka Rp 10 ribu.
"Masa tanam 9 bulan sampai siap panen. Nantinya kalau berbuah, satu pohon menghasilkan satu tandan berat pisang 15-30 kilogram," kata Mad Aidin kepada Narji.
Saat baru mulai tanam, Mad Aidin membutuhkan bibit pisang yang dibelinya seharga Rp 15 ribu. Tapi ketika sudah tumbuh, pohon pisang secara alami akan menghasilkan tunas yang nantinya bisa dijadikan bibit baru.
Di kebun seluas 1 hektar ini, Mad Aidin bisa menanam hingga 2.800 pohon pisang. Kalau dihitung kasar, saat waktunya panen, kebun ini menghasilkan sekitar 8 ton pisang.
![]() |
Omzet dari kebun pisang ini bisa mencapai Rp 400 jutaan dalam sekali panen.
"Hasil panen akan dijual ke Jakarta, sudah ada kontrak dengan pembelinya artinya pisang sudah laris meskipun belum berbuah," kata Mad Aidin.
Sebagai petani pisang modern, Mad Aidin ingin mengajak warga untuk memanfaatkan tanah kosong agar bisa menjadi lahan produktif.
"Niatnya ingin mengupayakan ketahanan pangan. Ada lahan kosong, ajak masyarakat agar bisa menanam pisang dengan teknologi modern. Kita hidup dengan alam harus cinta lingkungan. Harus kita jaga. Selain tanaman padi, sayuran, ada juga buah seperti pisang ini. Jangan sepelekan pertanian. Dimanapun lokasinya kita harus cinta lingkungan," pungkas Mad Aidin.
(dvs/odi)