Miris! 5 Negara Ini Warganya Masih Mengais Sisa Makanan di Tempat Sampah

Miris! 5 Negara Ini Warganya Masih Mengais Sisa Makanan di Tempat Sampah

Sonia Basoni - detikFood
Jumat, 16 Jul 2021 16:00 WIB
Pagpag
Foto: Site News
Jakarta -

Banyak warga di beberapa negara yang masih hidup dengan kondisi memprihatinkan. Salah satunya dengan mengais sisa-sisa makanan di tempat sampah.

Sampah menjadi salah satu tempat yang paling banyak mengandung bakteri, virus hingga kandungan berbahaya lainnya. Termasuk sampah makanan atau limbah makanan yang menjadi permasalahan utama di beberapa negara seperti China hingga Amerika.

Tapi tidak semua sampah sisa makanan berakhir sia-sia. Meski sudah tidak layak untuk dimakan, dan bercampur dengan sampah dan kotoran lainnya, tapi bagi warga-warga miskin di lima negara ini, sampah menjadi tempat utama untuk mencari makanan gratis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mulai dari Filipina yang terkenal dengan hidangan makanan sisa sampah atau pagpag. Sampai Venezuela, yang mengalami krisis ekonomi dan membuat warganya mencari makanan di tempat sampah.

Dilansir dari berbagai sumber berikut lima negara, yang warganya banyak mencari sisa makanan di tempat sampah.

ADVERTISEMENT

Baca Juga: Pasangan Ini Makan 'Sampah' Demi Berhemat Rp 2,9 Juta Tiap Bulan

1. Filipina

PagpagPagpag Foto: Site News

Di beberapa wilayah pemukiman padat penduduk yang ada di Filipina, banyak warganya yang hidup di dalam garis kemiskinan. Sehingga hidangan 'pagpag' ini mulai muncul, dan menjadi salah satu makanan favorit bagi warga yang tidak mampu di Filipina.

Pagpag memiliki arti 'makanan berdebu', atau bisa juga disebut sebagai makanan sisa yang diambil dari restoran cepat saji yang sudah berada di tempat pembuangan sampah. Sisa-sisa makanan, seperti potongan tulang ayam, hingga potongan daging ini dibersihkan, sebelum dimasak kembali dan dimakan oleh orang-orang.

Sisa-sisa makanan dari tumpukan sampah ini, biasanya dimasak dengan cara direbus atau digoreng setelah dibersihkan. Lalu daging-daging yang masih menempel di tulang, akan dipotong, dan tulangnya dibuang, atau dirubah menjadi kuah kaldu.


Tak hanya sebagai konsumsi pribadi saja. Banyak warga yang mulai menjual makanan pagpag ini dengan harga murah.

2. Venezuela

A man fills containers with water from the abandoned highway tunnel being used as a water catchment system at the Esperanza neighborhood of Caracas, Venezuela, Sunday, June 7, 2020. Without potable water from the respective government authorities, residents of the Esperanza neighborhood have organized to create their own water supply, collected from inside the never completed Baralt highway tunnel. (AP Photo/Matias Delacroix)Venezuela. (AP Photo/Matias Delacroix) Foto: AP/Matias Delacroix

Venezuela menjadi salah satu negara yang cukup dilanda krisis bahkan sebelum pandemi. Bahkan setelah pandemi Corona, kondisi perekonomian di sana semakin parah. Menurut AP (15/07), banyak anak-anak di Venezuela yang menjadikan sampah sebagai tempat mereka bermain hingga mencari makanan sisa.

Kebanyakan dari anak-anak yang hidup di bawah garis kemiskinan ini menggantungkan makanan sehari-hari mereka dari tempat sampah. Kebanyakan sampah makanan yang ada berasal dari limbah rumah tangga, restoran, sampai supermarket lokal.

Apalagi di Venezuela limbah makanan dan limbah elektroniknya cukup tinggi. Biaya servis kulkas hingga kompor di sana cukup mahal. Jadi orang-orang lebih memilih membuang peralatan lama mereka dan membeli yang baru, karena harganya lebih murah.



Simak Video "Video: BPOM Diminta Serius Tangani Pabrik Tahu Berbahan Bakar Sampah Plastik"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads