Pasangan suami istri Yogi dan Yona memutuskan mundur dari usaha rongsokan alias barang bekas. Kini mereka alih profesi menjadi penjual sayur.
Suami istri yang menikah pada 2011 ini awalnya masing-masing memiliki usaha. Yogi punya usaha ternak ayam di Solo, sementara Yona usaha pengepul barang bekas di Blitar. Setelah menikah, keduanya mantap mengembangkan usaha rongsokan.
Barang bekas yang ditampung pasangan ini terbilang beragam mulai dari besi, kertas hingga botol. Namun di tahun 2014 keduanya hanya berfokus di botol saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Waktu itu kita sudah ada di puncak usaha. Kalau ditanya, pemain botol bekas besar di Blitar ya kami berdua," ujar Yogi dalam video yang ditayangkan lewat channel youtube Pecah Telur.
Karena bisnisnya sudah maju, omzet perbulan saat itu mencapai Rp 700 juta. Pasangan ini juga dibantu oleh 40 orang karyawan.
Namun usahanya ini harus ditutup setelah terjadi konflik batin. "Dahulu mikirnya kita kumpulkan botol miras. sekitar 70 persen botol miras, diisi lagi miras. Begitu terus," ujar Yona.
Sebagai muslim, keduanya memikirkan keberkahan dari usaha yang dijalankan. "Kita bisnis tidak mencari dunia saja, akhiratnya juga cari. Sekitar 6 bulan tidur nggak enak, apa-apa nggak enak karena memikirkan bisnis ini," lanjut Yogi.
Hingga akhirnya keduanya mantap meninggalkan usaha ini dan beralih ke bisnis lainnya. Sempat ada penolakan dari orang tua dan keluarga yang menyayangkan tutupnya bisnis rongsok yang sudah besar ini.
Akhirnya pasangan ini merintis bisnis sayur rumahan. "Saya dan istri ke pasar berdua, cari barang, angkut sendiri, bangun malam, biasanya cuma angkat telpon di rumah santai. Berubah drastis," ujar Yogi.
Pendapatan mereka pun berkurang drastis, awalnya bisa menerima hingga Rp 200 juta dalam sehari, kini hanya 2 juta saja. Tak heran kalau sempat ada pikiran untuk mundur.
Tapi warung sayurnya ini perlahan ramai. Bulan ke 6 bahkan menjadi warung viral di Blitar karena toko sayurnya ditata seperti minimarket yang bisa jadi tempat belanja mirip pasar.
![]() |
"Sempet viral, tokonya bersih, lengkap. Bulan ke-6 sudah bisa menghasilkan Rp 7 juta per hari."
Tahun 2017 semua sistem penjualan sudah pakai sistem komputer jadi jelas tercatat barang masuk dan keluar. Kini Yogi dan Yona bersyukur bisnisnya kembali berjalan seperti dulu. Bahkan dapat bonus bisa kumpul lebih lama dengan keluarga.
"Dulu karyawan 40, sekarang Alhamdulillah 40 lagi. Dulu omzet Rp 700 jutaan, sekarang dari 3 toko sayur juga segitu, Alhamdulillah," pungkas Yogi.
(dvs/odi)