Pesan makan pakai nama yang dianggap tak sopan dan menyinggung umat Islam. Pria ini berakhir diserbu dan dikeroyok oleh driver ojol yang antarkan pesan makanan ke rumahnya.
Aplikasi makanan online, memudahkan orang-orang untuk memesan makanan dari rumah. Tanpa perlu repot menunggu dan pergi ke luar rumah.
Baca Juga: Tuduh Driver Ojol Curi Minumannya, Pria Ini Diskors dari Pekerjaannya
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi ternyata hal ini bisa menyebabkan masalah. Setelah salah satu konsumen, dianggap menggunakan nama yang tak sopan dan menyinggung umat Islam saat memesan makanan.
Dilansir dari New Strait Times (16/06), kejadian ini terjadi di Petaling Jaya, Malaysia. Saat itu ada satu driver ojol (ojek online) yang khusus mengantarkan makanan, mengklaim bahwa ia mendapatkan pesanan dari konsumen dengan nama aneh.
Merasa kesal karena nama pemesan itu dianggap mengejek agama Islam. Driver ojol berusia 19 tahun yang namanya dirahasiakan ini akhirnya langsung menyebarkan data konsumen itu grup driver ojol lainnya.
![]() |
Banyak driver ojol yang geram membaca nama pemesan tersebut. Di mana dalam laporan Kepolisian Petaling Jaya, nama konsumen yang dianggap menghina ini tidak disebutkan demi masalah privasi dan kemanan.
Akhirnya ada beberapa driver ojol yang menyerbu rumah pemesan makanan tersebut. Bahkan lima di antara sekian banyak driver ojol, sempat menyerang rumah konsumen berusia 29 tahun tersebut.
Aksi pengeroyokan ini tak berhenti hingga di sana. Konsumen yang awalnya ingin makan itu, malah harus berakhir di rumah sakit setelah mendapatkan pukulan bertubi-tubi dari driver ojol.
Menurut perwakilan Kepolisian Petaling Jaya, Mohamad Fakhruddin Abdul Hamid. Kelima driver ojol ini langsung diamankan, karena telah melakukan penyerangan dan pengeroyokan terhadap orang lain.
![]() |
Pihak kepolisian melakukan penyelidikan lebih lanjut, bahwa kebanyakan driver ojol yang berprofesi sebagai pengantar makanan itu. Tergabung dalam grup pembela Islam di Facebook.
Mereka juga kompak menggalang dana ke anggota grup tersebut, agar kelima driver ojol yang ditahan bisa segera dikeluarkan. Dengan biaya sekitar RM 4.000 (Rp 13,8 juta) per orang.
Padahal pihak kepolisian sendiri tidak pernah merilis info uang atau biaya pembebasan.
Mohamad juga mengingatkan kembali betapa pentingnya menyaring apa yang akan diunggah di media sosial, hingga aplikasi pesan. Terutama jika berkaitan dengan isu yang provokatif seperti ini.
Sampai sekarang kasus ini terus bergulir. Banyak netizen yang membela driver ojol tersebut. Tapi banyak juga yang geram dengan aksi main hakim ini. Sampai ada yang kasihan dengan nasib konsumen itu, yang awalnya hanya ingin memesan makanan saja terlepas dari nama yang digunakannya.
Baca Juga: Bikin Baper! Netizen Ajak Driver Ojol Makan Bareng di Restoran
(sob/odi)