Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah dirayakan dengan kumpul keluarga dan makan ketupat lebaran.Tak terkecuali Sandiaga Salahuddin Uno dan keluarga.
Walau bersilaturahmi secara virtual, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia itu tetap bergembira.
Tidak hanya dapat bermaaf-maafan dan menyapa handai taulan, momen lebaran memang ditunggu Sandiaga Uno karena beragam menu khas lebaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satu di antaranya adalah menu ketupat betawi buatan keluarga dari istrinya, Nur Asia yang memang keturunan asli betawi.
![]() |
Ketupat asal betawi itu terbuat dari olahan santan, kacang panjang yang dirajang halus serta aneka rempah-rempah rahasia keluarga.
"Oke gaes, banyak yang nanya menu kita waktu lebaran itu apa?," tanya Sandiaga Uno kepada Mpok Nur yang tengah mempersiapkan seporsi ketupat betawi untuknya.
"Yaa ini ada ketupat betawi, yang buat itu adalah Oma Mira, ini adalah sayur sambel godok, dibuatnya pake santen sama kacang panjang, tapi boleh juga kalau mau pake pete, kalau yang suka pete," ujar Mpok Nur.
"Dan ini adalah semur daging, ini daging sapi, biasanya (daging) kerbau kalau betawi ya, terus sambel goreng atinya," tambah ibu tiga orang anak itu.
![]() |
"Sambel goreng makan ati,"celoteh Sandiaga Uno menggoda.
"Jangan kebanyakan ya, karena nanti kebanyakan makan ati (hati) ya," balas Mpok Nur.
"Syarat aja," tambahnya.
Menyempurnakan menu khas lebaran, Mpok Nur menambahkan kerupuk udang di atas hidangan.
Kerupuk yang dipilih Mpok Nur berbeda dengan kerupuk udang umumnya yang bulat dan lebar.
Mpok Nur memilih kerupuk udang berbentuk panjang bergelombang.
"Buat suami tersayang dong," ujar Mpok Nur menyerahkan sepiring penuh makanan khas lebaran versi keluarga Sandiaga Uno.
Menerima sepiring penuh ketupat betawi, wajah Sandiaga Uno terlihat sumringah.
Apalagi ketupat betawi itu dipersiapkan langsung oleh sang istri tercinta.
![]() |
"Oke ini adalah menu khas kita di rumah kalo lagi lebaran tuh begini," ujar Sandiaga Uno.
"Tiga hari-tiga malem," celetuk Mpok Nur.
"Tiga hari-tiga malem makannya ini terus, tapi sambel godoknya itu ganti-ganti ya, ada yang dibuat mertua, ada yang dibuat encing (bibi/ paman), ada yang dibuat enyak-babe, enong-ntong," tambah Sandiaga Uno.
"Selamat makan bang, jangan lupa doa," ujar Mpok Nur.
"Oke gaes, mari kita makan gaes, bismillahirrahmanirrahim," ungkap Sandiaga Uno seraya membaca doa makan.
Ketupat betawi yang ada hanya ketika lebaran itu diungkapkannya sangat nikmat.
Rasa dari campuran bumbu dan rempah-rempah lumat menjadi satu di dalam mulut.
"Hmm.. Rasanya campur-campur, nano-nano, ada pedesnya, ada asinnya, ada manisnya," ujar Sandiaga Uno sesaat menyuap sesendok penuh ketupat ke dalam mulutnya.
"Ini rasanya khas, makanan lebaran Jakarta top," ungkapnya puas.
(sob/odi)