Penjual makanan seperti tukang gorengan atau nasi bungkus seringkali menggunakan kertas bekas untuk membungkus makanan. Bahkan beberapa penjual memakai salinan data penting.
Makanan yang dibungkus dengan kertas bukan hal yang asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Misalnya nasi uduk, nasi padang, nasi kucing atau bahkan bungkus gorengan yang dijual di gerobak pinggir jalan.
Biasanya kertas-kertas yang digunakan ini berasal dari kertas fotocopy atau salinan yang menumpuk. Kertas-kertas yang tak terpakai itu akan disalurkan kepada pedagang-pedagang yang membutuhkan kertas untuk membungkus makanannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uniknya, kertas tersebut biasanya tak disortir lagi. Bahkan beberapa kertas bisa jadi merupakan fotocopy atau salinan data penting yang seharusnya sangat rahasia.
Seperti sebuah cuitan pada akun Twitter @faizaufi (9/5), yang menunjukkan sebuah angkringan yang menjajakan nasi kucing dengan bungkus berupa salinan kartu keluarga. Sang pemilik akun bahkan menyangkut pautkan penggunaan salinan kartu keluarga ini menjadi cara pembobolan data pribadi penduduk.
"Luar negeri: bobol data pribadi penduduk dengan cara hack website database dan lain-lain. Indonesia: beli nasi kucing," tulis @faizaufi.
Cuitan ini kemudian disambut baik oleh banyak pengguna Twitter lainnya. Bahkan hingga diretweet sebanyak lebih dari 17 ribu kali dan disukai lebih dari 56 ribu pengguna Twitter.
Pada kolom balasan, netizen juga ramai memperbincangkan salinan data penting yang digunakan sebagai bungkus makanan ini. Beberapa diantaranya juga membagikan pengalamannya menemukan salinan data penting sebagai bungkus makanan juga.
Baca juga: Kocak! 5 Tulisan di Kertas Bungkus Makanan Ini Bikin Nafsu Makan Hilang
![]() |
Akun Twitter yang bernama Celena juga ikut membagikan pengalamannya menemukan salinan data penting yang dijadikan bungkus makanan. Ia juga mengatakan bahwa pengalaman yang terjadi benar-benar mirip.
"Same energy. (Kejadian serupa)," tulis akun Twitter@navier_moon
Celena menunjukkan sebuah foto nasi bungkus yang dikemas dalam salinan kartu keluarga. Bahkan dengan jelas, semua data penting seperti nama, nomor kependudukan lengkap, alamat, tempat tanggal lahir dan sebagainya masih tercantum dengan jelas.
Selanjutnya, ada juga netizen lain yang membagikan pengalamannya membeli makanan dengan bungkus yang terbuat dari kertas salinan data penting. Kali ini salinan kartu tanda penduduk yang dijadikan bungkus untuk makanan.
Melalui unggahan akun Twitter @edwin_basuki, ia menunjukkan sebungkus gorengan yang dibelinya dengan kertas fotocopy KTP sebagai bungkusnya. Bahkan, kertas tersebut lengkap dengan fotocopy KTP dari kedua sisi, sisi depan dan belakang.
"Hacker di Indonesia nggak perlu komputer canggih. Beli gorengan Rp5 ribu sudah dapat data eKTP," tulis Edwin.
![]() |
Tak hanya sebagai bungkus gorengan, seorang netizen juga menemukan fotocopy KTP yang dijadikan bungkus untuk sebuah nasi bungkus. Nasi bungkus ini merupakan makan siang yang ia beli untuk dinikmati di kantor.
"Nasi gudangan," tulis akun Twitter @joannadestiny dengan sebuah unggahan nasi bungkus berbalut salinan kartu tanpa penduduk yang lengkap ini.
Tak hanya netizen yang berbagi pengalaman yang sama, cuitan ini juga diramaikan dengan komentar kecurigaan dan keheranan pada warganet. Mulai dari menyalahkan sistem yang masih menggunakan fotocopy data penting hingga kemungkinan data tersebut bisa disalahgunakan untuk didaftarkan pada pinjaman online.
"Di daerahku sekarang kalau mau tukar tabung gas LPG di agennya harus pakai fotocopy KK. Jangan-jangan nanti jadi seperti ini," tulis akun Twitter @Yansa_silalahi.
"Sudah 2021 tapi apa-apa masih pakai fotocopy, e-ktp dan segala database itu buat apa ya," tulis akun Twitter @lowfatcoklatt.
"Bismillah panen pinjol (pinjaman online)," tulis akun Twitter @fauzaiaufi juga pada kolom komentar.
Baca juga: Kertas Bekas untuk Kemasan Gorengan Berisiko Tercemar Zat Berbahaya